Teror Panah Terjadi di Palopo, Satu Tewas

PALOPO, KOMPAS.com - Teror panah yang melanda Kota Palopo, Sulawesi Selatan, merebak sejak dua bulan terakhir dan memakan korban jiwa.

Peristiwa teror panah terakhir terjadi di Jalan Pongsimpin, Palopo Selasa, (10/01/2017), sekitar pukul 01.00 Wita dini hari yang menimpa dua korban, Yacobus alias Logo (40), warga Jalan Batara, Palopo dan Eston (30), warga Jalan Pongsimpin.

Saat itu kedua korban berboncengan hendak pulang ke rumah Eston. Namun saat melintas di lokasi kejadian, empat orang dengan mengendarai sepeda motor tiba-tiba keluar dari gang dan menghadang sepeda motor korban.

Tak hanya itu, dua pelaku lainnya yang saling berboncengan juga muncul dari arah belakang korban.

"Tiba-tiba keluar dari lorong menghadang pakau motor ada juga dari belakang dan saya ditikam pakai panah," kata Eston.

Salah seorang pelaku kemudian meleretkan busur panah kepada korban namun meleset. Lantaran sudah terkepung korban kemudian tak bisa kabur sehingga terjadi pengeroyokan.

Kedua korban terluka ditikam oleh pelaku menggunakan busur panah. Setelah korbannya tak berdaya, para pelaku kemudian kabur dan tak mengambil harta benda korbannya.

Sejumlah warga setempat kemudian mengevakuasi kedua korban ke rumah sakit Atau Medika, Palopo untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, nyawa Logo tak tertolong dengan dua luka tikaman pada punggung dan satu luka tikaman pada bagian dada. Sementara Eston menderita satu luka tikaman pada bagian pingggang kiri.

Aparat kepolisian tiba di lokasi kejadian pada pukul 01.30 Wita dan langsung menggar olah tempat kejadian perkara (TKP). Hingga saat ini, polisi melakukan penyelidikan terkait motif dan pelaku penyerangan dengan menggunakan busur panah ini.

"Berdasarkan keterangan saksi pelaku berjumlah enam orang dan masih dalam proses penyelidikan pelaku mengendarai sepeda motor matic jenis Scoopy," kata AKP Andi Rahmat, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Palopo.