Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Pastikan Korban Meninggal akibat Banjir di Bima 4 Orang

Kompas.com - 10/01/2017, 11:28 WIB

BIMA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan empat orang meninggal dunia akibat banjir bandang di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, pada 21-23 Desember 2016.

"Dalam proses perjalanan tanggap darurat, kami mendapatkan informasi ada empat orang yang meninggal dunia terdampak banjir bandang," kata Mensos seusai menemui ahli waris Ardi Kartiarso di Kelurahan Manggemaci RT 01/RW 01, Kecamatan Empunda, Kota Bima, Selasa (10/1/2017).

Pria berusia 52 tahun itu meninggal dunia empat hari setelah bencana yang menenggelamkan rumahnya itu.

"Ini merupakan ahli waris yang keempat yang mendapatkan santunan. Yang kesatu hingga ketiga sudah diberikan oleh tim Kemensos," ujar Khofifah.

Baca juga: Korban Banjir Bima Terpaksa Hidup di Tengah Lumpur dan Sampah

Mensos melakukan kunjungan kerja ke Kota dan Kabupaten Bima itu untuk memastikan semua korban banjir bandang telah menerima jaminan hidup dan bantuan sosial lainnya sesuai instruksi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memantau penanganan bencana di daerah tersebut pada 28 Desember 2016.

Keluarga korban yang didatangi Mensos meninggalkan istri dan lima orang anak yang masih kecil.

Saat air bah setinggi 2,5 meter, korban yang menderita sakit itu tidak sempat menyelamatkan diri.

"Beberapa tetangga yang menolongnya langsung melarikannya ke rumah sakit," kata Aminah, tetangga korban.

Sementara itu, Wali Kota Bima M Qurais H Abidin menastikan bantuan sosial terhadap korban banjir bandang termasuk jaminan hidup sudah diserahkan.

"Alhamdulillah dalam dua hari ini para pengungsi sudah tidak lagi tinggal di tenda. Sekarang kami bersihkan sampah dan material bekas banjir," ujarnya.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat, menyebutkan bahwa 105.000 jiwa yang tersebar di 33 kelurahan di lima kecamatan Kota Bima terdampak bencana tersebut.

Sekitar 82 persen dari korban terpaksa tinggal di tenda-tenda pengungsian.

"Kemensos juga telah menyalurkan bantuan logistik, jadup, dan santunan yang nilainya Rp6,9 miliar kepada korban," ujarnya.

Baca juga: Kisah Rukaya, Nenek Korban Banjir Bima yang Tinggal di Gubuk Reyot

Harry juga menyebutkan bahwa banjir bandang di Kota Bima tersebut menghanyutkan 121 rumah dan merusakkan puluhan rumah lainnya yang dihuni sekitar 1.300 jiwa.

"Selain itu ada 1.693 anak dan 580 keluarga yang mengalami trauma sudah semangat kembali ke rumah dan membersihkan rumah yang kotor akibat banjir," ujarnya menambahkan.

Kompas TV Sudah 2 Pekan, Korban Banjir Bima Ini Belum Dapat Bantuan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com