Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angin Kencang Terjang Manado, Atap Rumah "Terbang"

Kompas.com - 08/01/2017, 16:58 WIB

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Ruth Makadolang, warga Kelurahan Tumumpa 1 Lingk IV, Kec. Tuminting, Manado, Sulawesi Utara, tidak menyangka rumah yang ditempatinya mengalami kerusakan akibat dari terjangan angin kencang, Minggu (8/1/2017).

Angin kencang yang menyertai hujan deras membuat atap rumah semi permanen milik Ruth terlepas, dan tiang penyanggah atap juga mengalami rusak berat. "Saya dalam rumah kaget, tiba-tiba atap rumah saya terlepas, saya pun langsung lari menyelamatkan diri," ujar Ruth yang ditemui saat mengungsi ke rumah tetangganya.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Cuaca buruk juga membuat satu unit rumah semi permanen milik keluarga Sasiang-Tariang di Kelurahan Pandu Lingkungan 4 Kecamatan Bunaken, Manado, rusak tertimpa pohon tumbang.

"Kami sedang berada dalam rumah, tiba-tiba kaget dengan bunyi pohon yangg tumbang menimpa rumah kami," ujar dua anggota keluarga Sasiang yang sedang berada rumah.

Untung saja keduanya sempat menyelamatkan diri. Pohon tumbang yang menimpa badan rumah mereka menghancurkan atap dan badan rumah tersebut.

Warga setempat yang mengetahui hal itu turut membantu mengamankan barang berharga serta menyingkirkan batang pohon yang tumbang.

Di wilayah Manado lainnya pohon tumbang juga terjadi di depan Kampus Politeknik, depan lapangan Koni Sario, depan patung Sam Ratulangi, dan di jalan pertigaan Rike.

Sementara di depan rumah kopi Alibaba, Sario, pohon tumbang menimpa kanopi bangunan dan salah satu mobil yang sedang di parkir. Sulawesi Utara dalam dua pekan terakhir terus dilanda cuaca buruk.

Hujan deras dan angin kencang juga terjadi di Minahasa, Tomohon, Minahasa Selatan, dan Siau.

Gelombong tinggi terjadi di perairan Sitaro. Namun kapal laut masih beroperasi. Ruas jalan Tomohon-Manado dilaporkan tidak bisa dilalui karena ada pohon tumbang yang menghalangi jalan. Kenderaan harus memutar lewat jalur alternatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com