Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persebaya Kembali ke Liga Indonesia, Bonek Janji Ubah Perilaku

Kompas.com - 08/01/2017, 13:33 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Suporter Persebaya Surabaya (bonek) berjanji akan mengubah perilaku menyusul dipulihkannya status keanggotaan Persebaya dalam kongres tahunan di Bandung.

Pentolan bonek, Andi Peci, mengatakan, bonek merupakan salah satu kelompok suporter yang kerap dicap sebagai perusuh dan pencuri.

"Bonek itu satu kelompok suporter yang memang selalu seksi dalam sepak bola nasional. Bonek yang memang dikenal sebagai suporter menakutkan, dicap sebagai perusuh, pencuri, dan sebagainya," kata Andi di GOR Pajajaran Bandung, Minggu (8/1/2017).

Namun, ucap Andi, kembalinya Persebaya ke kancah sepak bola nasional menjadi momentum bagi bonek untuk memperbaiki sikap sebagai bagian dari menjaga nilai perjuangan selama enam tahun berkonflik dengan PSSI.

"Bonek paham betul perjuangan ini perjuangan suci. Mereka tidak mau menodai dengan aksi merugikan banyak orang. Sudah cukup lama kami melakukan aksi-aksi ini," tuturnya.

Andi meyakini bahwa bonek bisa berubah dan memperbaiki citranya sebagai salah satu suporter solid dan dewasa di Indonesia. Namun, lanjut Andi, upaya itu harus mendapat dukungan dari PSSI dan pemerintah.

"Semoga ini jadi prototipe suporter Indonesia bahwa memang banyak yang bisa kita lakukan jika kita konsisten berjuang," kata Andi.

"Kami yakin suporter mana pun bisa berubah, tapi harus diimbangi oleh kepedulian dari federasi itu sendiri dan pemerintah untuk menjaga komunikasi. Kuncinya ada di komunikasi," lanjut dia.

Kendati demikian, Andi menilai rivalitas antar-suporter sulit untuk dibendung seiring terus berkembangnya industri sepak bola Indonesia.

"Bonek mampu membuktikan mau bergerak ke Solo, ke Jakarta, di mana pun tempatnya bisa diterima di beberapa tempat. Rivalitas biasa terjadi karena itu memang tidak bisa dipisahkan dari industri sepak bola," kata dia.

"Tetapi, rivalitas suporter jangan sampai ada korban yang meninggal dunia. Sudah cukup korban-korban meninggal dunia dalam kasus rivalitas suporter Indonesia," Andi menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com