Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Industri Garmen di Semarang, Lowongan Kerja bagi Pria Menipis

Kompas.com - 05/01/2017, 08:12 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Peluang laki-laki bekerja di sejumlah perusahaan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tergolong kecil karena hanya sekitar 15 persen dari posisi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Semarang menyebutkan, selama kurun 2016 terdapat 13.125 lowongan pekerjaan di sejumlah perusahaan.

Dari jumlah tersebut, sekitar 11.041 formasi atau 85 persen diperuntukkan bagi pekerja perempuan. Adapun 2.084 sisanya atau sekitar 15 persennya untuk pekerja laki-laki.

"Perusahaan garmen yang mencari pekerja wanita. Padahal perusahaan di Kabupaten Semarang yang besar-besar itu adalah perusahaan garmen," kata Kepala Disnaker Kabupaten Semarang, Kamis (5/1/2017).

Selain formasi kebutuhan tenaga kerja yang didominasi perempuan, formasi calon pekerja yang mengajukan pembuatan kartu kuning (AK 1) sebagai salah satu syarat melamar pekerjaan juga didominasi perempuan.

Sejak Januari hingga akhir Desember 2016, tercatat ada 7.554 orang pencari kerja yang mengajukan pembuatan kartu AK 1.

Dari jumlah pencaker tersebut, sekitar 65 persen atau 4.832 adalah perempuan dan hanya 35 persen atau sekitar 2.722 pencari kerja adalah laki-laki.

"Kartu AK 1 menjadi salah satu persyaratan untuk melamar pekerjaan di sejumlah perusahaan. Salah satu perusahaan yang mensyarakatkan kartu AK 1 adalah perusahaan padat karya," kata dia.

Menilik data tersebut, Soemardjito mengatakan bahwa jumlah pencari kerja di Kabupaten Semarang lebih sedikit bila dibanding jumlah lowongan kerja yang ada. Jumlahnya sekitar 57 persen dari yang dibutuhkan.

Suliyanti, pegawai fungsional pengantar kerja Disnaker Kabupaten Semarang, mengatakan bahwa mayoritas pencari kerja yang mengajukan pembuatan kartu AK 1 tersebut untuk melamar pekerjaan di perusahaan padat karya. Di Kabupaten Semarang saat ini terdapat 120-an perusahaan besar.

"Tahun 2016 lalu tercatat sebanyak 5.048 pencari kerja yang diterima bekerja di wilayah Jawa Tengah. Sedangkan pencari kerja yang diterima bekerja melalui Bursa Kerja Khusus (BKK) yang diumumkan di sejumlah SMK tercatat ada 406," kata dia.

Disnaker Kabupaten Semarang juga mencatat sebanyak 313 pencari kerja yang diterima bekerja di luar negeri. Rinciannya, 303 orang perempuan dan 10 orang laki-laki. "Kebanyakan sebagai TKI di luar negeri," kata dia.

Ia menyatakan bahwa 5.767 pencari kerja atau sekitar 76 persen dari 7.554 pencari kerja di Kabupaten Semarang pada 2016 sudah diterima bekerja (penempatan).

Selain menjadi TKI, mereka mayoritas bekerja di perusahaan padat karya yang ada di Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Semarang.

"Yang diterima di luar provinsi data kami nol, peminatnya sedikit. Mungkin pertimbangannya adalah keluarga," kata Suliyanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com