Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Minta Majikan Penyiksa Anak Saya Dihukum Seberat-beratnya"

Kompas.com - 04/01/2017, 18:40 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

PONOROGO, KOMPAS.com - Ibunda Fadila Rahmatika meminta majikan penyiksa anaknya segera ditangkap dan dihukum berat. Pasalnya, Dila mengalami keterpurukan mental dan sakit fisik pasca disiksa majikannya selama sepuluh bulan menjadi tenaga kerja wanita di Singapura.

"Kami minta majikan penyiksa anak saya dihukum seberat-beratnya. Selain itu majikannya juga harus bertanggung jawab dengan membiayai seluruh perawatan anak saya hingga sembuh," pinta Masringah, ibu kandung Dila di kediamannya di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Rabu ( 4/1/2016).

Bagi Masringah, sang majikan sudah menghancurkan masa depan Dila. Putri pertamanya itu diberangkatkan kerja ke Singapura dengan harapan dapat bisa membantu peningkatan pendapatan keluarganya yang serba kekurangan.

"Waktu berangkat saya berharap anak saya dapat membantu ekonomi keluarga dan menyekolahkan adiknya," kata Masringah.

Ditanya mengapa tidak melaporkan kasus itu ke polisi, Masringah menuturkan saudaranya melarang keluarga melaporkan kasus yang menimpa Dila ke polisi. Pasalnya, bila kasus itu dilaporkan ke polisi maka Dila akan susah mendapatkan bantuan.

Khawatir dengan kondisi itu, Masringah pun memilih tak melapor ke polisi dan berharap banyak pada uluran tangan dari orang mampu. Beberapa komunitas sudah berdatangan ke rumahnya memberikan bantuan dan simpati terhadap musibah yang menimpa anaknya.

Tak hanya itu, perekrut lapangan yang mengaku bernama Sahrul juga datang ke rumahnya memberi uang senilai Rp 1 juta namun ditolaknya.

Masringah mengatakan saat berangkat ke Singapura, Dila belum genap berusia 20 tahun. "Usianya baru 19 tahun sebelas bulan saat anak saya berangkat tanggal 1 Februari 2016 lalu," katanya.

Menurut Masringah, seluruh dokumen pemberangkatan anaknya bekerja sebagai TKW diurus oleh saudaranya. Ia pun tidak pernah menandatangani persetujuan keberangkatan Dila menjadi TKW.

Sementara Pjs Sekretaris Desa, Iswanto yang ditemui di kediaman Dila mengatakan pemerintah desa sudah berupaya membantu masalah yang dialami korban. Selain menjenguk di rumah sakit, pemerintah desa juga sudah berkoordinasi dengan komunitas TKW untuk membantu Dila.

Baca: TKI Asal Ponorogo Disiksa Majikan di Singapura lalu Dibuang di Batam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com