Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancam Ledakkan Bom, Pemuda yang Mengaku Jaringan ISIS Ditangkap Polisi

Kompas.com - 04/01/2017, 16:42 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Seorang pelaku teror di media sosial dan surat edaran melalui email ke Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar diringkus aparat Polres Selayar dibantu tim Cyber Crime Polda Sulsel.

Pelaku bernama Nur Rahmat Saleh telah menebar teror akan meledakkan sejumlah gereja dan meledakkan bom di perayaan malam pergantian tahun di Kabupaten Kepulauan Selayar.

Nur Rahmat yang merupakan salah seorang pegawai honorer Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar bertugas di Badan Pertanahan Nasional (BPN) ini kini telah diamankan di markas Polda Sulsel, Rabu (4/1/2017).

Dalam konfrensi pers Kepala Polres Selayar, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Edi S Tarigan didampingi Kabid Humas Polda Sulsel, Komisaris Besar (Kombes) Dicky Sondani mengatakan, pelaku menebar teror bom di media Facebook dan mengirimkan surat edaran ke email Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar.

Pada akun Facebook pelaku, dia mengaku sebagai Salim Mubarok yang merupakan pentolan jaringan ISIS.

"Pada akun facebook yang dibuat pelaku, foto Salim Mubarok dan logo ISIS terpampang. Pada status yang dibuat pelaku, dia hendak meledakkan sejumlah gereja di perayaan Natal dan meledakkan bom di kerumunan orang yang merayakan malam pergantian tahun di Kabupaten Kepulauan Selayar," kata Edi.

Dari surat edaran teror yang disebar pelaku, lanjut Edi, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar kemudian melaporkan hal tersebut ke Polres Selayar. Dari surat email dan akun Facebook yang mengaku Salim Mubarok itu, polisi kemudian melakukan penyelidikan.

"Akun email itu kemudian periksa dan terdapat nomor telepon pelaku. Di situ, polisi kemudian melakukan pelacakan dan menelusuri register nomor yang dihubungi pelaku. Kemudian, nomor yang dihubungi pelaku ditemukan dan ternyata seorang perempuan. Saat ditanya, perempuan itu mengenal nomor telepon itu yang tak lain Nur Rahmat mantan pacar sang perempuan," katanya.

Setelah diketahui identitas pelaku, polisi langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku tanpa adanya perlawan.

Selain pelaku, polisi juga menyita handpone dan komputer. "Terkait dugaan pelaku dengan jaringan ISIS, kita masih melakukan pendalaman dan pemeriksaan," ucapnya.

Dicky menambahkan, pada akun Salim Mubarok yang dibuat pelaku menulis  "Berterima kasihlah kalian kepada Allah SWT karena kami menunda peledakan pada malam ahad 31-12-2016 kemarin. Walaupun bom sudah siap untuk diledakkan di tengah-tengah kalian. Kami bersyukur, karena kami mendapat informasi dari intelijen kami, bahwa rumah jabatan bupati melakukan dzikir bersama. Untuk TNI dan Polri serta manusia-manusia musyrik".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com