Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Minta Mobil "Petepete Smart" Segera Dilengkapi Dokumen Resmi

Kompas.com - 04/01/2017, 11:59 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - "Petepete Smart" atau angkutan kota yang diinisiasi oleh Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, beroperasi di jalan-jalan kota Makassar tanpa dilengkapi dokumen.

Padahal, mobil rakitan itu belum melalui uji kelayakan yang dapat membahayakan jiwa pengendara lainnya.

Wakil Direktur Lalulintas Polda Sulsel, AKBP Edi Purwanto, mengatakan, jika "Petepete Smart" belum dilengkapi dokumen seperti BPKB, STNK, izin trayek dan lainnya, Direktorat Lalulintas Polda Sulsel bisa melakukan tindakan tegas dengan tilang atau penyitaan kendaraan. Apalagi kendaraan tersebut beroperasi di jalan dengan menggunakan plat kendaraan palsu.

Menurut Edi, jika ingin "Petepete Smart" beroperasi di jalan, maka kendaraan tersebut harus melalui tahapan uji kelayakan dan mengantongi izin dari Kementerian Perhubungan.

"Tanpa dilengkapi dokumen resmi, itu sudah ilegal dan membahayakan jiwa bagi pengendara jalan lainnya. Itu harus ditindak tegas dan kalau kedapatan di jalan, kami langsung tilang dan melakukan penyitaan," ungkapnya, Rabu (4/1/2017).

Jika memang sudah melalui uji kelayakan, lanjut Edi, pastinya Pemerintah Kota Makassar bisa membuatkan BPKB dan STNK untuk "Petepete Smart". Namun sampai saat ini, "Petepete Smart" belum teregistrasi atau terdaftar di Direktorat Lalulintas Polda Sulsel.

Seperti yang dikemukakan Kasubdit Regiden Polda Sulsel, AKBP Dwi Santoso. Menurut dia, "Petepete Smart" yang digaung terus oleh Wali Kota Makassar belum resmi dan masih ilegal.

"Sampai saat ini, itu "Petepete Smart" belum pernah saya registrasi dan tidak terdaftar di Dit Lantas Polda Sulsel," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Makassar yang akrab disapa Danny Pomanto telah meluncurkan mobil "Petepete Smart" yang berukuran sebesar mobil minibus, Senin (12/12/2016) sore.

Saat diluncurkan, mobil "Petepete Smart" yang dapat mengangkut 16 penumpang ini berasap akibat radiatornya terlalu panas. Mobil "Petepete Smart" ini dirakit di sebuah bengkel di Jl Rappocini, Makassar.

Rencananya, "Petepete Smart"ini akan dijadikan sebagai angkot modern yang dilengkapi dengan colokan listrik agar penumpang bisa mengisi daya handphone dan laptopnya. Listriknya pun bersumber dari mesin genset yang terpasang di mobil.

"Petepete Smart" didesain menampung 16 penumpang yang dapat duduk ataupun berdiri dan dilengkapi fasilitas televisi, wifi, dan ac bagi penumpangnya. Semua penumpang bisa masuk, termasuk penyandang disabilitas karena sudah disediakan tempatnya di atas.

Mobil "Petepete Smart" ni menggunakan mesin pabrikan merk Daihatsu berjenis Grand Max. Hanya saja, desain body mobil didesain oleh Danny Pomanto sendiri. Namun keliling kaca jendela maupun kaca depan dan belakang terbuat dari plastik fiber.

(Baca juga: Mobil "Petepete Smart" Berasap Saat Diluncurkan Wali Kota Makassar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com