Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permudah Akses Mahasiswa ke Kampus Unnes, Jembatan Besi Diperlebar

Kompas.com - 22/12/2016, 15:06 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Jembatan Besi di Kelurahan Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur, akan diperlebar untuk mengatasi kemacetan di wilayah tersebut.

Pada saat jam sibuk, terutama pagi dan sore hari, kemacetan di wilayah itu sudah tak terhindarkan. Para warga dan pengendara juga mengeluhkan kondisi jembatan.

“Tahun 2017, fokus di jalur menuju ke Unnes agar tertata baik. Di kampus itu, ada puluhan ribu mahasiswa, tapi jalannya sempit, nanti di jembatan akan diperbaiki, dan dilebarkan,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di sela pengecekan pekerjaan jalan Sampangan-Gunungpati Semarang, Kamis (22/12/2016).

Hendrar mengatakan, ledakan kendaraan di jalur tersebut sudah sangat tinggi. Apalagi kondisi jembatan besi di jalur itu sudah lama dikeluhkan warga sekitar. Oleh karena itu, salah satu upaya dilakukan dengan memperbaiki dan melebarkan jembatan itu.

“Di Jembatan besi ledakan kendaraan tinggi. Tahun depan dilebarkan,” ujar dia.

Selain akan melebarkan jembatan, Hendrar juga memastikan pengerjaan sejumlah jalan di wilayahnya. Sejumlah proyek pekerjaan jalan besar dikerjakan melalui cor beton, antara lain jalur Sampangan–Gunung Pati, dan Tembalang-Meteseh.

Proyek pengerjaan lain yang dikerjakan ialah wilayah Jabungan, wilayah Genuk, Kelurahan Podorejo-Mangkang, serta Mangkang-Tugu. Seusai mengecek, Hendrar memastikan bahwa pihak rekanan harus menyelesaikan pekerjannya.

“Ini pekerjaan masih kurang, tapi masih bisa sampai tanggal 28 Desember, nanti dicek lagi kecepatan hasil pekerjaan kontraktor. Kalau tidak selesai, diblacklist, atau tidak dibayar 100 persen,” ucapnya.

Dengan ancaman itu, dia yakin sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) di wilayahnya akan jauh lebih sedikit dibanding periode sebelumnya.

“Jangan ada proyek yang tak selesai. Silpa tinggi perlu dikontrol, dicek. Tahun ini Silpa tidak akan tembus RP 1 Triliun lg, sekarang tinggal Rp 500 miliar,” tambah Hendrar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com