Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Ganjar, Tolong Mampir di Tenda Kami..."

Kompas.com - 21/12/2016, 16:00 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Warga dari Pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, mendirikan tenda perjuangan di depan kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan Semarang.

Tenda didirikan sejak Senin (19/12/2016) lalu, hingga Rabu (21/12/2016) ini.

“Penginnya sih pak Ganjar datang kesini, menjelaskan kapan izin dicabut. Dari kemarin belum dia ke sini,” kata Sukati, warga Timbrangan, saat ditemui di tenda perjuangan, siang ini.

Sukati bersama warga desa di Rembang aktif menolak kehadiran pabrik semen karena dinilai akan merusak lingkungan, serta berpotensi menghilangkan mata pencahariaan petani.

Mereka ingin alam di sekitarnya tetap lestari. Pihaknya rela datang ke Semarang untuk memperjuangkan apa yang ada di sekitarnya. Bahkan, dirinya menginap sejak Senin lalu untuk sekedar memastikan permintaannya dipenuhi oleh sang gubernur.

Ada lima truk yang menghantarkan warga ke Semarang. Empat truk diparkir di sudut jalan Pahlawan, satu sisanya di depan tenda perjuangan.

"Saya punya petak sawah. Jaraknya tidak jauh dari pabrik semen, kurang 1 kilo meter,” kata dia.

Warga lain, Sumaidah, menambahkan, warga yang mayoritas petani aktif menolak karena lahan pertanian mereka terancam oleh pabrik semen. Mereka ingin izin dicabut serta pabrik semen ditutup.

“Kami pastikan agar Pak Ganjar tidak slenco meneh. Bilangnya mau mencabut, malah sekarang mbulet,” ucapnya.

Warga sendiri menagih agar tergugat, yaitu Gubernur Jateng, mencabut izin lingkungan pertambangan yang telah diputuskan oleh Mahkamah Agung.

Dalam putusannya, hakim menyatakan batal Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1 tahun 17 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk di Kabupaten Rembang; ketiga mewajibkan kepada tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah yang diterbitkan tahun 2012 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com