PIDIE JAYA, KOMPAS.com — Gempa bermagnitudo 6,5 yang mengguncang Aceh menyebabkan 19.130 rumah warga di kabupaten, yaitu Pidie, Pidie Jaya, dan Kabupaten Bireuen, rusak.
Jumlah rumah rusak itu berdasarkan verifikasi data sementara yang dilakukan pemerintah masing-masing tiga kabupaten itu.
Staf Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Cut Diah yang dihubungi Kompas.com, Selasa (20/12/2016), mengatakan, 19.130 rumah rusak itu terdiri dari 2.554 rusak berat, 2.361 rusak sedang, dan 14.215 rusak ringan.
“Sampai hari ini yang baru final data kerusakan rumah itu dari Kabupaten Bireuen, hal ini sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Bireuen Nomor 145/2016 tentang kerusakan akibat gempa bumi Aceh,” sebut Cut Diah.
Dia menambahkan, Pemerintah Pidie telah mengabari Pusdatin BPBA untuk mengirimkan data tambahan kerusakan bangunan akibat gempa bermagnitudo 6,5 pada 7 Desember 2016 itu.
“Jadi, kami masih menunggu data dari Pidie dan Pidie Jaya yang masih melakukan verifikasi di lapangan,” terang Cut.
Terkait penyaluran bantuan untuk perumahan, sambung Cut Diah, sebagian kecil telah disalurkan oleh Kementerian Sosial RI dan Dinas Sosial Provinsi Aceh untuk perbaikan rumah warga korban gempa.
“Namun, kami belum memiliki rincian penyaluran tersebut. Mayoritas yang disalurkan itu di Kabupaten Pidie Jaya,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, gempa mengguncang Aceh dan mengakibatkan 104 korban tewas, puluhan ribu pengungsi, dan puluhan ribu bangunan roboh.
Hari ini adalah hari terakhir masa tanggap darurat yang ditetapkan oleh pemerintah Aceh untuk penanganan bencana alam tersebut.