Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curah Hujan Tinggi, Petani Bawang Merugi

Kompas.com - 19/12/2016, 22:55 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Tingginya curah hujan sejak dua pekan terakhir mengakibatkan petani bawang merah di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami kerugian.

Dewi, petani bawang asal Desa Punti, Kecamatan Soromandi, mengaku bahwa curah hujan tinggi telah merusak tanaman bawang merah miliknya sebelum musim panen tiba.

"Tanaman bawang merah saya sudah layu dan buahnya membusuk. Itu terjadi akibat curah hujan dalam dua pekan terakhir cukup tinggi," ucap Dewi kepada Kompas.com, Senin (19/12/2016).

Karena kondisi tersebut, Dewi terpaksa memanen bawang yang berumur 60 hari. Jika ditunggu cukup umur, dipastikan gagal panen. Hampir semua petani bawang merah di sekitarnya mengalami hal serupa.

"Kalau tunggu cukup umur maka kita akan mengalami kerugian yang lebih banyak lagi. Daripada kita merugi lebih banyak lagi, terpaksa kita melakukan panen lebih awal," kata dia.

Ia mengaku hasil panen yang didapatkan kal ini tidak sesuai harapan. Pucuk daunnya layu membuat buahnya mengecil dan membusuk akibat terkena air hujan.

Dengan 500 kilogram bibit bawang yang ditanamnya, Dewi harus mengeluarkan modal lebih dari Rp 10 juta untuk pengolahan lahan, pemupukan, dan penyemprotan. Itu belum termasuk harga bibit sebanyak Rp 2,5 juta per 100 kilogram.

Menurut Dewi, tanaman bawang merah sangat rentan terhadap curah hujan, sehingga perubahan cuaca sangat memengaruhi kualitas tanaman.

"Bawang merah cocok ditanam pada musim kemarau. Jika kebanyakan air justru akan membuat tanaman layu dan membusuk sebelum masa panen," kata dia.

Kini sejumlah petani terpaksa memanfaatkan lahan setelah panen bawang untuk menanam padi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com