Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Janji Wajah Kota Semarang Akan Berubah pada 2018

Kompas.com - 18/12/2016, 11:29 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Hendrar Prihadi berharap produk-produk lokal bisa berkembang seiring mulai menggeliatnya perekonomian di wilayah itu. Produk lokal diharapkan bisa mengisi rencana perubahan kota ini.

“Tahun 2018 ini, wajah Kota Semarang berubah. Nanti bakal ada pertumbuhan yang signifikan. Lonjakan ini harus disikapi dengan jitu, dengan penguatan potensi lokal dari handycraft, perhotelan, lembaga keuangan,” kata Hendrar, di sela pelantikan Pengurus Kamar Dagang Dan Industri (Kadin) Kota Semarang, Minggu (18/12/2016).

Dalam siaran tertulisnya itu, Wali Kota mengatakan, momentum perubahan itu bakal terjadi seiring dengan selesainya pembangunan terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang yang kapasitasnya 20 kali lebih besar. Pelabuhan Tanjung Emas di Kota Semarang juga sudah berbenah.

Kota Semarang juga menjadi titik persinggahan untuk jalan tol di Pulau Jawa, antara lain jalur Semarang-Solo, jalur jalur Semarang-Demak dan jalur Semarang-Batang.

Atas perubahan itu, pihaknya mengajak kalangan pengusaha untuk ikut menyiapkan perubahan itu. Wali Kota yakin pengusaha memiliki keterampilan untuk ikut membangun kota bersama pemerintah.

“Kami dari Pemerintah Kota Semarang dan Kadin yakin dapat bersinergi ke depan. Salah satunya penetapan upah minimum kota. Kadin dan Apindo bisa membuat format bersama agar jadi kesepakatan UMK antara pengusaha dengan pekerja,” ujarnya.

Sebelumnya, investasi di Kota Semarang, Jawa Tengah, dinilai masih belum tumbuh dengan baik, terutama dalam properti. Pemerintah daerah setempat dianggap masih memiliki ego sektoral dalam menjalankan dunia usaha, sehingga geliat properti tidak bisa berkembang maksimal.

Konsultan properti Lilly Tjahnadi mengatakan Semarang tertinggal dalam perkembangan properti dibanding dengan kota besar lainnya. Hunian masa depan seperti apartemen sangat jarang dikembangkan. Padahal kota ini potensial untuk pengembangan ekonomi.

“Kalau Jakarta ruwet, semestinya Semarang nampung. Tapi itu masih individual, belum ada yang koordinasi,” ujar dia. 

Kompas TV Siswa SD Galang Dana Untuk Meringankan Korban Gempa Aceh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com