Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Persaudaraan NTT Minta Kapolri Dirikan Polres di Sabu Raijua

Kompas.com - 16/12/2016, 22:48 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Komunitas Persaudaraan Nusa Tenggara Timur (NTT) di Jakarta meminta Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian untuk segera membentuk Kepolisian Resor di Kabupaten Sabu Raijua, menyusul kasus penyerangan yang dilakukan IR (32) terhadap tujuh siswa kelas V SDN 1 Sabu Barat, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, NTT.

Akibat perbuatannya, IR tewas di dalam sel tahanan Polsek Sabu Barat setelah dihakimi massa yang nekat membobol sel yang hanya dijaga oleh beberapa orang anggota polisi.

Koordinator Komunitas Persaudaraan NTT, Petrus Selestinus kepada Kompas.com, Jumat (16/12/2016) mengatakan, pihaknya mengecam aksi penyerangan terhadap tujuh anak SD itu dan menuntut Polri segera mengambil langkah-langkah hukum untuk mengungkap dalang di balik peristiwa ini.

Selain itu, Petrus juga meminat Kapolri mendirikan Kepolisian Resor di Sabu Raijua.

“Kami meminta Kapolri, Jaksa Agung, Panglima TNI dan Mahkamah Agung, untuk segera membuka Polres, Kejaksaan, Kodim dan Pengadilan Negeri pada setiap kabupaten pemekaran di NTT yang sudah 10 tahun lebih belum memiliki institusi hukum dan keamanan, termasuk Sabu Raijua,” pinta Petrus.

Baca juga: Pasca-penikaman Murid SD, DPRD NTT Minta Tambah Keamanan di Sabu Raijua

Hal itu, kata Petrus, guna memberikan pelayanan keadilan secara memadai terhadap masyarakat dan juga memberikan perlindungan yang maksimal kepada setiap tahanan yang diamankan polisi.

Petrus menduga, peristiwa ini bukanlah kriminal biasa, melainkan sebagai sinyal kuat adanya gerakan radikal yang mengancam kerukunan, toleransi dan keberagaman masyarakat NTT.

“Karena itu kami mendesak Polri untuk mengungkap aktor intelektual di belakang peristiwa yang tidak berperikemanusiaan tersebut,” tegasnya.

Pihaknya mendesak gubernur dan seluruh muspida di NTT untuk segera memulihkan kenyamanan dan rasa damai masyarakat NTT, menjamin persaudaraan, kerukunan, toleransi dan keberagaman di NTT, agar tetap kompak dan bersatu.

Untuk diketahui, IR tewas akibat amuk massa setelah ia menyerang tujuh siswa kelas V SD Negeri 1 Sabu Barat, Kecamatan Sabu Barat, NTT, pada saat jam pelajaran sedang berlangsung, Selasa (13/12/2016) sekitar pukul 08.47 Wita.

Saat itu, IR datang memasuki ruangan kelas V sambil memegang sebilah pisau. Pelaku menuju ke bangku belakang dan mendekati seorang siswi dan melukai leher korban.

Setelah itu, pelaku mencari korban lain dan melukai leher maupun tangan dan kaki korban. Total korban sebanyak tujuh orang siswa.

Merasa terancam siswa lain lari keluar sekolah. Para guru berteriak histeris.

IR dibekuk oleh aparat TNI dan dibawa ke Markas Polsek setempat. Massa geram dan mendatangi mapolsek setempat serta menghakimi pelaku hingga tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com