Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianiaya Tanpa Sebab, 4 Pekerja Proyek Dana Desa Lapor ke Polisi

Kompas.com - 16/12/2016, 21:39 WIB
Amriza Nursatria

Penulis

INDRALAYA, KOMPAS.com - Sebanya 4 orang pekerja proyek pembangunan jalan setapak yang dananya bersumber dari dana desa di Desa Mekar Sari, Kecamatan Rantau Alai, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, melapor ke Sentra Pengaduan Polres Ogan Ilir, Jumat (16/12/2016) siang.

Keempat orang pekerja itu mengadukan tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh seseorang berinisial A, warga desa yang sama pada Jumat pagi saat mereka tengah bekerja.

Rahmad, salah seorang korban penganiayaan mengatakan, awalnya ia tengah bekerja membangun jalan setapak sepanjang 1.120 meter di desanya. Saat tengah bekerja tiba-tiba datang A dan langsung memukul dirinya menggunakan kayu dengan keras.

Rahmad mengaku tidak tahu permasalahannya sehingga ia dipukul.

Tidak hanya Rahmad, tiga orang lainnya masing-masing Budiono, Ahyar dan Mukamir juga mengalami hal yang sama, dipukul oleh A dengan kayu.

Tidak terima dipukul tanpa sebab, keempat orang itu dengan diantar belasan pekerja lainnya melapor ke Mapolres Ogan Ilir. Sebelum melapor, keempatnya sempat melakukan visum di puskesmas terdekat.

“Enggak tahu, saat tengah memasang gorong-gorong tiba-tiba saya digebuk orang dengan keras, sampai sekarang masih terasa sakit di bagian yang dipukul, untuk itu saya bersama tiga orang lainnya datang ke sini untuk minta keadilan,” katanya.

Sementara Firdaus, bendahara kegiatan yang mengantar keempat korban tersebut mengatakan, persoalan itu dimulai sejak kepala desa definitf yang sudah terpilih dilantik. Sehari setelah dilantik, kepala desa mengeluarkan surat agar proyek tersebut dihentikan.

Namun pelaksana yang merasa sudah terikat kontrak terus melaksanakan pekerjaan karena masa waktu pengerjaan sudah hampir berkahir.

“Tanggal 13, satu jam usai dilantik kades terpilih mengeluarkan surat ke ketua pelaksana agar pekerjaan proyek dihentikan, namun oleh kepala desa (mantan pjs kepala desa, red) memerintahkan proyek terus dilanjutkan, akibat dilanjutkan orang itu kemarin ia datang lagi dan mengancam, hingga akhirnya berujung kejadian penganiayaan hari ini,” katanya.

Firdaus menduga ada keterlibatan oknum anggota DPRD Ogan Ilir dalam kasus penganiayaan tersebut. Oleh karena itu, ia mendukung keempat korban penganiayaan melapor ke polisi agar mendapat keadilan dan perlindungan karena pekerjaan pembangunan belum selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com