Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerang Siswa SD di NTT Pernah Melamar Jadi Tenaga IT di Sekolah-sekolah di Sabu

Kompas.com - 15/12/2016, 15:46 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com – IR (32) pelaku penyerangan yang melukai tujuh siswa kelas V SDN 1 Sabu Barat, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, NTT, ternyata beberapa kali pernah melamar kerja di sejumlah sekolah di wilayah itu.

Kepala Kepolisian Daerah NTT Brigjen Polisi Estasius Widyo Sunaryo dalam jumpa pers bersama sejumlah wartawan di Markas Polda NTT, Kamis (15/12/2016) mengatakan, sekolah yang didatangi oleh IR yakni beberapa SMP dan SMA di Sabu Raijua.

“Tersangka IR sudah tinggal kurang lebih tiga minggu di Sabu Raijua dan mengontrak sebuah rumah milik warga setempat. IR profesinya bukan sebagai pedagang barang seperti yang diberitakan sebelumnya. IR ini sudah beberapa kali melamar kerja sebagai tenaga informatika dan teknologi di sejumlah sekolah, namun ditolak karena bidang ilmunya tidak dibutuhkan di sana,” kata Sunaryo.

Menurut Sunaryo, selama di Sabu, IR setiap hari tidak pernah berbaur dengan warga sekitar. Termasuk juga ketika ada hajatan dari pemilik kontrakan yang ditempatinya, IR pun tidak pernah terlibat.

“Saat ini kami terus mengumpukan keterangan dari para saksi yang ada di Sabu Raijua, termasuk juga keluarga IR di Jawa Barat, mudah-mudahan kami bisa menyimpulkan apa motif yang melatar belakangi dari tindakannya tersebut,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, kejadian itu bermula ketika jam pelajaran sedang berlangsung sekitar pukul 08.47 Wita.

Saat itu, pelaku yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya datang memasuki ruangan kelas V SDN 1 Sabu Barat sambil memegang sebilah pisau. Pelaku saat itu langsung menuju ke bangku belakang dan mendekati seorang siswi dan menggorokkan pisau ke leher seorang siswi.

Baca: Kronologi Penikaman 7 Murid SD di NTT 

Setelah itu, pelaku langsung mencari korban lainnya dan melukai leher dan menusuk tangan serta kaki para korban. Total korban sebanyak tujuh orang siswa. Melihat hal itu, siswa lainnya langsung berhamburan lari keluar lingkungan sekolah dan para guru sekolah pun berteriak histeris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com