Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Upeti untuk Wali Kota Madiun, KPK Konfrontasi Kontraktor dan Kabag Adbang

Kompas.com - 15/12/2016, 15:15 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

MADIUN, KOMPAS.com - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengkonfrontasi keterangan dari sembilan kontraktor yang sekaligus menjabat pimpinan jasa dan konstruksi dengan Kepala Bagian Administrasi Pembangunan dan Aset Sekretariat Daerah Kota Madiun.

Konfrontasi itu terkait upeti atau potongan dana yang diduga disetor kepada tersangka Wali Kota Madiun, Bambang Irianto, melalui oknum pejabat Pemkot Madiun.

Salah satu saksi dari Asosiasi Aksindo, Rochim Rudianto, mengatakan, dirinya bersama kontraktor lainnya datang untuk mengklarifikasi terkait proyek yang dikerjakan. Tak hanya itu, dia juga dikonfirmasi penyidik terkait persoalan potongan dana yang harus disetor kepada oknum pejabat Adbang Pemkot Madiun setelah menang tender proyek.

"Kami dikonfrontasi," ucap Rochim di sela istirahat pemeriksaan di Gedung Bhara Makota Polres Madiun Kota, Kamis (15/12/2016) siang.

Tim penyidik KPK memeriksa sembilan pimpinan asosiasi jasa konstruksi di Kota Madiun di Aula Bhara Makota Polres Madiun Kota. Mereka dimintai keterangannya sebagai saksi untuk tersangka Wali Kota Madiun dalam kasus suap.

Senada dengan Rochim, Ketua Gapensi Madiun, Moch Rofieq Nurhidajat Taufiq, yang biasa disapa Rofiq, menuturkan kedatangannya sama halnya dengan pemeriksaan pekan lalu.

"Diklarifikasi lagi seperti dahulu," ujar Rofiq.

Informasi yang dihimpun, penyidik KPK mengkonfirmasi langsung kepada kontraktor terkait jumlah uang atau dana proyek yang dipotong oknum pejabat Adbang setiap mendapatkan proyek di lingkup Pemkot Madiun.

Diduga uang yang disetor kontraktor atau dana proyek yang dipotong diberikan kepada tersangka Wali Kota Madiun.

Terkait upeti dari pemotongan dana proyek dan anggaran SKPD yang disetor ke tersangka Wali Kota Madiun, juru bicara KPK, Febri Diansyah, yang dikonfirmasi menyatakan, pengusutan kasus ini ditahap penyidikan sementara berjalan.

"Kami tidak bisa sampaikan hal yang terkait dengan teknis penyidikan," ujar Febri.

(Baca juga: Kasus Suap Wali Kota Madiun, KPK Periksa 9 Pimpinan Jasa Konstruksi )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com