Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penusukan di Bandung Menyerang Korbannya secara Acak

Kompas.com - 14/12/2016, 16:40 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Polrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, Azis Ghozri (19), pelaku penusukan terhadap 8 orang di Jembatan Tol Batureungat, Kelurahan Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, pada Selasa (13/12/2016), tidak kenal dengan para korbannya.

"Jadi memang tiba-tiba menyerang secara acak. Enggak ada yang kenal karena dia orang?. Karena pelaku bukan orang situ," ujar Hendro saat ditemui di Markas Polrestabes Bandung, Rabu (14/12/2016). 

Hendro menambahkan, korban sebagian besar adalah warga sekitar. Salah satu korban luka yang ditusuk Azis adalah perempuan, sedangkan korban yang meninggal dunia diketahui bernama Asep Odang Sutisna yang tewas setelah dua kali dihujam di bagian dadanya.

"Korban sebagian orang situ. Tapi ada beberapa orang Kabupaten Bandung yang kebetulan lewat situ. Korban delapan orang, satu meninggal dunia dan tujuh luka-luka. Satu orang korban perempuan," ungkapnya.

Hendro menambahkan, pelaku belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut karena kondisi pelaku babak belur akibat dikeroyok massa.

"Pelaku mengalami luka benda tumpul di bibir, hidung ?dan kepala bagian belakang akibat dikeroyok massa," ujarnya. 

(Baca selengkapnya: Pelaku Penusukan di Bandung Babak Belur Dikeroyok Massa)

Pemeriksaan kepada pelaku untuk mengetahui kondisi kejiwaannya. Menurut Hendro, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

"Tersangka belum bisa dilakukan pemeriksaan. Pada saat saya tanya masih ngelantur jawabannya. Kita masih nunggu kondisinya membaik kita lakukan pemeriksaan," ucapnya.

Polrestabes Bandung bekerjasama dengan Polres Ciamis dalam menangangi kasus tersebut untuk meminta keterangan dari keluarga pelaku di Ciamis.

"Dari hasil pemeriksaan keluarga, memang pelaku dari keluarga broken home. Sejak (dia) kecil, orangtuanya berpisah. Tidak ada yang mengurusi (pelaku). Sekolah hanya sampai SMP. Apakah terjadi gangguan jiwa, apakah pengaruh obat, minuman, masih kami dalami," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com