Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Pertempuran Ambarawa, TNI Bersih-bersih Danau Rawapening

Kompas.com - 13/12/2016, 23:09 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Ratusan anggota TNI dari Korem 073 Makutarama Salatiga melakukan kerja bakti membersihkan danau Rawapening di dermaga Sumurup, Desa Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Selasa (13/12/2016).

Kegiatan bersih-bersih danau yang mempunyai luas lebih dari 2.600 hektar tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Juang Kartika yang jatuh setiap tanggal 15 Desember.

Hari Juang Kartika adalah tanggal khusus bagi Korps Infanteri TNI AD untuk mengenang Pertempuran Ambarawa.

Berbeda dengan tujuh puluh satu tahun lalu ketika TNI yang kala itu bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) berperang melawan Belanda, kali ini TNI "berperang" melawan enceng gondok.

Ya, gulma ini seolah menjadi musuh bersama sejak menguasai hampir 80 persen dari permukaan danau terluas di Pulau Jawa ini. Betapa tidak, lantaran populasinya yang tak terkendali, sektor ekonomi masyarakat sekitar yang bergantung kepada Rawapening menjadi terganggu. Sebut saja perikanan, wisata, irigasi serta sumber tenaga pembangkit listrik bertenaga air pun ikut terdampak.

"Di sini ada sekitar empat ekskavator yang setiap harinya bekerja (mengambil enceng gondok), ini pun masih dirasakan tidak mampu untuk mengatasinya. Mudah-mudahan dengan kita melaksanakan kegiatan seperti ini, ke depannya ini akan mendapat porsi yang lebih," ungkap Kolonel Inf Joseph Robert Giri, Danrem 073 Makutarama.

Menurut Danrem, Rawapening merupakan aset nasional yang membutuhkan perhatian lebih dari semua pihak. Jika dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin Rawapening akan menjadi tujuan wisata andalan Kabupaten Semarang yang mendunia, selain fungsi utama lainnya untuk irigasi.

Sebaliknya, jika Rawapening dibiarkan tak terawat seperti adanya sedimentasi, populasi enceng gondok yang tak terkendali serta pencemaran, maka akan menuai bencana.

"Bisa dikembangkan olahraga air atau mungkin perikanan, kemudian wisata dan lain-lain. Ini luar biasa, termasuk irigasi untuk disalurkan ke petani-petani. Kalau kita kelola dengan baik ini akan kita nikmati bersama, tetapi kalau tidak kita kelola dengan baik ujungnya bencana," imbuhnya.

Tak hanya TNI, kegiatan membersihkan Rawapening dari enceng gondok ini juga mendapat dukungan dari para relawan yang tergabung dalam Gerakan Save Rawapening. Kendati tak bisa membersihkan jutaan rumpun enceng gondok yang sudah menyerupai pulau di tengah rawa ini, setidaknya kiprah TNI bersama para relawan ini menyampaikan pesan bahwa persoalan Rawapening adalah masalah bersama seluruh komponen masyarakat.

"Enceng gondok ini karena populasinya sangat cepat dan berdampak pada teman-teman nelayan, paguyuban tani, paguyuban kompos itu untuk aksesnya kan tertutup. Jadi dengan adanya pengurangan ini diharapkan bisa meningkatkan nilai ekonomis untuk teman-teman petani paguyuban yang lain," ungkap Sugiharto, salah satu relawan yang ikut terjun dalam aksi tersebut.

Selain membesihkan enceng gondok, dalam kerja bakti TNI ini juga dilakukan penanaman pohon di sekitar Rawapening yang bertujuan mengembalikan ekosistem yang ada.

Rangkaian peringatan Hari Juang Kartika lainnya di antaranya adalah bakti sosial seperti sunatan masal, donor darah dan pengobatan gratis di Lapangan Pancasila Salatiga, Rabu (14/12/2016).

Sedangkan puncaknya akan digelar upacara di Lapangan Panglima Besar Jenderal Sudirman di Ambarawa, Kamis (15/16/2016) mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com