POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Aktivitas nelayan tradisional di pantai Polewali dan Tonyamang terhenti akibat cuaca buruk disertai angin kencang dan hujan deras di perairan Sulawesi Barat sejak sepekan terakhir.
Para nelayan yang hanya mengandalkan sampan dan perahu bermesin kecil terpaksa tidak melaut karena kondisi cuaca membahayakan keselamatan mereka.
Untuk mengisi waktu istirahat, para nelayan hanya membenahi peralatan tangkap ikan atau kerusakan perahu mereka. Nelayan lain memilih bertopang dagu di pantai sambil berharap cuaca buruk segera membaik.
Asrianto, nelayan asal Tonyamang, Polewali Mandar, mengaku sudah hampir sepekan memarkir perahu tangkapan ikan miliknya. Ia tidak ingin menyabung nyawa di tengah laut karena kapal dengan mesin berbobot kecil rawan kecelakaan laut.
"Angin kencang terutama menjelang petang hari. Ini sangat membayakan, makanya saya pilih tidak melaut sementara," ujar dia.
Sama seperti nelayan lain yang tidak memiliki keahlian selain mencari ikan, Asrianto tidak memiliki pekerjaan sampingan selain menjadi nelayan. Kini hari-harinya dimanfaatkan untuk memperbaiki peralatan mencari ikan dan perahu.
Akibat minimnya aktivitas nelayan dan pasokan ikan sejak sepekan terakhir, harha ikan di pasar setempat mengalami kenaikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.