Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkai Heli TNI yang Jatuh di Malinau Tak Akan Dipindahkan

Kompas.com - 11/12/2016, 11:37 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Panglima Kodam VI Mulawarman, Mayjen TNI Johny L Tobing, mengungkapkan, bangkai helikopter TNI jenis Bell 412-EP akan dibiarkan saja di hutan Kayan Mentarang, Kecamatan Mentarang Hulu, Malinau, Kalimantan Timur.

Pertimbangan ini diambil lantaran melihat kondisi heli yang sudah hancur berkeping di medan yang begitu sulit dijangkau.

“Puing itu tidak bisa diangkat,” kata Johny, Minggu (11/12/2016).

Upaya mengangkat bangkai heli akan membutuhkan sumber daya yang sangat besar. Karenanya tak mungkin untuk melakukan pengangkatan.

“Ditarik garis lurus sekitar 5 kilometer saja, tapi harus berhari-hari sampai ke sana,” katanya.

“Siapa yang mau mengangkat. Waktu kita mengangkat korban saja harus pakai jangkar dan helikopter. Siapa yang mau angkat,” kata Johny.

Heli TNI ini jatuh dalam misi pengiriman logistik bagi tentara penjaga perbatasan Indonesia-Malaysia di minggu terakhir November 2016 lalu. Heli ditemukan di hutan antara Dusun Long Berang dan Long Sulit di Kecamatan Mentarang Hulu.

Heli diisi lima anggota TNI, yakni 3 pilot dan 2 mekanik. Namun, tiga anggota TNI tewas dalam insiden itu. Salah satu pilot, Abdi Darmain, selamat dan berhasil diangkat dari antara puing. Abdi mengalami luka serius di kaki dan wajah.

Satu pilot lain, Lettu CPN Yohanes Syahputra, sempat hilang misterius. Yohanes akhirnya ditemukan tak jauh dari dusun dan pemukiman warga dua minggu pasca jatuhnya heli.

(Baca juga: Hilang 2 Pekan, Pilot Helikopter TNI yang Jatuh di Malinau Ditemukan Selamat)

Johny mengatakan, evakuasi memprioritaskan penyelamatan para awak heli. Kini semua sudah ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com