Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Sido Muncul Berniat Buat Briket dari Bahan Eceng Gondok

Kompas.com - 10/12/2016, 07:07 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Gulma eceng gondok yang selama ini menjadi problem serius di danau Rawapening, Kabupaten Semarang akan dimanfaatkan menjadi bahan bakar alternatif.

PT Sido Muncul, perusahaan jamu dan farmasi ternama di Indonesia, berencana membuat briket dari eceng gondok.

Kabar tersebut disampaikan Bupati Semarang Mundjirin saat bertemu dengan wartawan, Jumat (9/12/2016) malam.

Menurut Mundjirin, jika pemanfaatan eceng gondok menjadi briket tersebut terealisasi, hal ini akan mempercepat pembersihan eceng gondok dari danau seluas lebih dari 2.600 hektar tersebut.

"Kalau itu benar, mungkin satu hari bisa sampai ratusan ton eceng gondok yang diambil. Kalau seperti itu nanti enceng gondok di Rawapening cepat bersih," kata Mundjirin.

Dia menambahkan, rencana pemanfaatan eceng gondok untuk briket tersebut masih dalam tahap penjajakan.

Ide membuat briket dari eneng gondok, kata Mundjirin merupakan inisiatif dari manajemen PT Sido Muncul.

"Kalau jadi pada 19 Desember 2016 akan diteken ada MoU. Mungkin antara Pemprov Jateng dengan PT Sido Muncul, kita ikut tandatangan," ujarnya.

Secara teknis, Mundjirin memberikan gambaran mengenai alur pengambilan eceng gondok tersebut.

Enceng gondok diambil dengan menggunakan kapal keruk dari Pemprov Jawa Tengah, kemudian eceng gondok tersebut langsung dibawa ke pabrik untuk diolah.

"Di sana dibuat briket untuk bahan bakar. Sehingga Sido Muncul juga bisa menghemat energi," tambah Bupati.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Semarang, The Hok Hiong mengatakan, Rawapening tidak bisa diapa-apakan sebelum direhabilitasi dari kerusakan yang ada.

Dia menyebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) menjadikan Rawa Pening sebagai satu dari tujuh danau di Indonesia yang mendapat prioritas program restorasi dan revitalisasi.

Pada tahun anggaran 2017, dana untuk penanganan tujuh danau tersebut mencapai Rp 330 miliar.

"Kondisi Rawapening saat ini PH nya sudah rusak. Airnya bisa digunakan jika kondisi rawa sudah direhabilitasi termasuk membersihkan eceng gondok, pengerukan sedimentasi dan pengaturan pembuatan karamba," kata Hok Hiong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com