Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peta Panduan Penyelamatan Lahan Gambut Mulai Disusun

Kompas.com - 09/12/2016, 21:03 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Restorasi Gambut mengandeng tim ahli Universitas Gadjah Mada untuk membuat peta panduan penyelamatan lahan gambut.

Peta ini diharapkan selesai pada awal tahun 2017 dan akan menjadi panduan teknis bagi tujuh Provinsi guna mencegah risiko kebakaran.

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Dwikorita Karnawati mengatakan, peta yang dibuat oleh para ahli dari UGM ini menggunakan skala 1:20.000.

"Peta ini akan memetakan daerah di sekitar lahan gambut yang memiliki sumber cadangan air," kata Dwikorita dalam keterangan pers, Jumat (9/12/2016).

Peta tersebut akan menjadi panduan teknis bagi tujuh provinsi yang memiliki lahan gambut guna mencegah risiko kebakaran pada saat musim kemarau.

Selain membuat peta, UGM juga akan melakukan restorasi lewat pemanfaatan kesatuan hidrologi gambut.

Pulau Padang di Provinsi Riau dipilih sebagai model pengembangan kesatuan hidrologi gambut mencegah kebakaran lahan.

Hampir seluruh bagian di pulau kecil tersebut berupa lahan gambut dan rentan terhadap bencana kebakaran beberapa tahun terakhir.

Tim dari UGM juga menyiapkan data geospasial untuk restorasi hidrologi. Sebelumnya, UGM juga dilibatkan dalam penyediaan peta kontur resolusi tinggi. Peta ini diturunkan dari hasil pemotretan full-coverage LiDAR seluas 110,000 hektar sebagai panduan dalam restorasi hidrologi.

Model kesatuan hidrologi gambut ini diharapkan mampu meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi penyusunan panduan restorasi lahan gambut. Tujuannya bisa menyusun strategi yang efektif dan mengintegrasikan keterlibatan berbagai pihak, terutama pihak lokal dalam sebuah gerakan masyarakat restorasi dan pelestarian lahan gambut.

"Kita melakukan restorasi gambut dari sumber penyebabnya kemudian dilanjutkan dengan aspek sosialnya," kata Dwikora.

Sementara itu, Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead menyebutkan, ada 14 juta hektar lahan gambut yang ada di 17 provinsi.

Saat ini Badan Restorasi Gambut memfokuskan membenahi sekitar 13 juta hektar di tujuh provinsi.

"Presiden meminta fokus di tujuh provinsi. Dari 13 juta itu, yang masih utuh atau masih bagus berupa hutan prmier tidak sampai 6 juta hektar," kata dia.

Hingga 2020, ditargetkan ada 2,4 juta lahan gambut yang sudah direstorasi. Dalam jangka pendek, akan dilakukan tindakan restorasi lahan gambut dengan memafaatkan sumber air di sekitarnya.

"Untuk melakukan restorasi kita menunggu hasil kajian pemetaan berupa peta gesspasil lahan gambut yang tengah disusun oleh UGM," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com