Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Bupati TTU Bangun Patung Kristus Raja Tertinggi di Dunia

Kompas.com - 09/12/2016, 13:31 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Pembangunan patung Yesus Kristus Raja setinggi 58 meter di bukit Neonbat, Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), rencananya mulai dibangun pada tahun 2017 mendatang.

Pihak DPRD setempat telah menyetujui pembangunan patung tersebut lengkap dengan taman doa. Pembangunan itu akan dilakukan secara bertahap atau sistem multiyears.

Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes mengatakan, idenya untuk membangun patung itu, karena ia ingin agar daerahnya bisa lebih dikenal luas hingga ke tingkat nasional maupun dunia. Ia pun mengklaim patung Kristus Raja di TTU adalah tertinggi di dunia.

“Patung yang nanti kita bangun itu lebih tinggi dari patung Kristus Raja di Brazil (38 meter), Timor Leste (27 meter) dan di Toraja (40 meter), karena memiliki tinggi 58 meter,” kata Raymundus di Kefamenanu, Jumat (9/12/2016).

Menurut Raymundus, alasan pihaknya memilih angka 58 (meter), karena bertepatan dengan berdirinya Kabupaten TTU, yakni pada tahun 1958.

“Kabupaten TTU adalah salah satu kabupaten yang tidak dikenal oleh banyak orang. TTU dalam banyak kesempatan selalu tertinggal dari perhatian nasional, apalagi internasional. Oleh karena dari kondisi ini membuat saya melahirkan pikiran untuk mendirikan sebuah taman doa dan patung yang tinggi ini, sehingga bisa dilirik oleh banyak pihak baik itu di tingkat nasional maupun internasional,” kata Raymundus.

Selain itu, lanjut Raymundus, lokasi taman patung Kristus Raja dan taman doa itu akan berdekatan dengan sebuah masjid. Hal ini untuk menunjukkan ke publik bahwa TTU adalah daerah yang sangat toleran.

“Mengapa pembangunan patung harus di kilometer 4 dan berdekatan dengan masjid, karena saya ingin mau menggambarkan kepada masyarakat bahwa hidup berdampingan antara agama yang satu dengan lainnya sangat penting, dan itu adalah kebersamaan kita di Indonesia,” ucapnya.

Dana untuk pembangunan patung dan taman doa ini diambil dari APBD Kabupaten TTU dan mulai dikerjakan tahun 2017 mendatang. Ia menargetkan, patung ini akan selesai pembangunannya pada 2019 mendatang.

Raymundus pun berharap agar patung Kristus Raja dan Taman Doa ini bisa bermanfaat buat masyarakat yang berada di sekitar lokasi itu.

Ia mengatakan, akan ada kerja sama antara pemerintah daerah dengan pemilik tanah di sekitar taman doa dan patung Kristus Raja. Kerja sama ini dilakukan agar masyarakat memiliki tanggung jawab bersama soal pemeliharaan patung, pengelolaan parkir dan lainnya.

"Kerja sama ini menggunakan pola sharing. Jadi tanah akan tetap menjadi milik masyarakat setempat dan dibangun fasilitas oleh pemerintah daerah. Pungutannya akan dibagikan secara merata, dan akan kita buatkan kesepakatan antara pemerintah daerah dengan para pemilik tanah,” ucapnya.

Raymundus juga meminta kepada para pemilik tanah agar jangan menjual tanah mereka dalam waktu dekat ini.

Sementara itu, Ketua DPRD TTU Frengky Saunoah mengatakan, pada prinsipnya DPRD dari sisi anggaran dan kebijakan tidak berkeberatan, karena pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan untuk membantu pemerintah merealisasikan rencana ini.

Frengky menjelaskan, beberapa waktu lalu, DPRD sudah menyetujui dan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 miliar untuk rencana pembangunan tahap pertama pada tahun 2017. Total anggaran pembangunan secara keseluruhan hingga 2019 mendatang adalah Rp 54 miliar.

“DPRD sudah melakukan dua kali studi banding di Ambarawa dan Sumatera Utara terkait dengan patung dan taman doa. Kita berharap rencana ini bisa berjalan dengan baik. Karena itu saya mengharapkan semuanya mendukung rencana ini,” kata Frengky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com