Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegigihan Ahmad Yani Memimpin Pencarian Korban Gempa

Kompas.com - 08/12/2016, 05:38 WIB
Masriadi

Penulis

PIDIE JAYA, KOMPAS.com - Hari mulai gelap, saat tim pencarian yang dipimpin AKBP Ahmad Yani, melanjutkan pencarian korban yang tertimbun reruntuhan kafe di samping Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Ulee Glee, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya, Rabu (7/12/2016) malam.

Wajahnya kucel, sedikit kusut. Tampak raut lelah yang tak bisa disembunyikan.

Komandan Kompi Brimob Jeulikat, Lhokseumawe itu menjadi koordinator tim pencarian korban gempa dengan magnitudo 6,5 Skala Richter di Kecamatan Ulee Glee, Pidie Jaya.

Dia turun langsung mengangkat tumpukan beton bangunan untuk mencari korban. Sesekali dia berhenti. Menempelkan telinga ke lantai, berharap mendengar suara korban yang masih hidup.

Dia dan tim terdiri dari gabungan Basarnas, TNI, Polres Pidie, masyarakat, dan Brimob Lhokseumawe mulai melakukan evakuasi sejak pukul 07.00 WIB hingga malam hari. Tepat pukul 21.30 WIB, pencarian terpaksa dihentikan. Listrik padam menjadi penyebabnya. Satu unit mobil polisi yang dipasang lampu pada bagian atasnya tak mampu menerangi sekitar 1.000 meter persegi reruntuhan itu.

“Besok kita lanjutkan lagi,” katanya.

Ahmad Yani nyaris tumbang ketika pukul 15.00 WIB. Wajahnya terlihat lelah. Beruntung di lokasi itu satu unit mobil ambulans lengkap dengan tenaga medis selalu siaga. Tujuannya jika ada korban yang ditemukan langsung bisa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Pidie Jaya.

“Beruntung saya diberi vitamin dan disarankan minum air mineral yang banyak. Sejak pencarian kami seakan lupa makan dan minum. Fokus kami adalah menemukan sebanyak mungkin korban,” ujarnya.

Salah satu yang ditemukan yaitu Nisa Karya, warga Desa Rambong, Aceh Barat Daya, yang bekerja di kafe itu. Nisa terjepit di celah reruntuhan sehingga masih bisa bernafas sampai tim Ahmad Yani mampu mengeluarkannya.

SERAMBI / FERIZAL HASAN Sejumlah ruko di Keude Ulee Glee, Bandar Dua, Pidie Jaya, runtuh akibat gempa berkekuatan 6,4 skala richter, Rabu (7/12/2016). Puluhan orang tewas peristiwa yang terjadi pukul 05.03 WIB ini.
Saat berbicara, Yani tetap menatap ke arah reruntuhan gedung. Dia mengkoordinir tim pencarian dengan teliti.

“Kendala kita, tak bisa langsung gunakan escavator. Kami berharap masih ada yang hidup meski tertimbun reruntuhan. Sehingga kami terpaksa mencari dengan tangan dan mencoba mendengar suara dari bawah reruntuhan,” katanya.

Hal itu terbukti dari tiga titik lokasi reruntuhan di kecamatan tersebut, timnya berhasil menemukan warga yang masih hidup. “Titik pertama di toko Indomaret, kami menemukan dua selamat dan satu tewas. Begitu kita temukan, langsung kita larikan ke rumah sakit,” katanya.

Pada titik kedua, di kafe samping SPBU Ulee Glee, terdapat 13 orang. Sebanyak delapan di antaranya meninggal dunia dan dua orang selamat meski dalam kondisi kritis.

“Titik ketiga kita yaitu mes tempat karyawan SPBU Ulee Glee menginap. Di sana dari 9 orang kita berhasil menemukan semuanya. Jumlah itu dengan rincian lima tewas dan empat orang selamat,” ujarnya.

Yani turut membawa 120 brimob bersamanya. Dibantu dengan tim lainnya, jumlah personel yang dikomandoi Yani sekitar 200 orang lebih.

Sebelum memulai pencarian kembali, Yani mengumpulkan personelnya. Lalu meminta seluruh personil berdoa sesuai agamanya masing-masing. Setelah itu dia memberikan instruksi, mengajak seluruh tim untuk tetap semangat demi kemanusiaan.

“Mari bekerja lagi, kita pastikan gedung itu tidak ada lagi orang,” katanya.

Sampai, Kamis (8/12/2016) Yani memastikan terus mencari seorang ibu rumah tangga yang diduga tertimpa reruntuhan di kafe.

“Menurut warga ada satu orang lagi. Namun belum jelas siapa namanya. Kami terus cari sampai semua dipastikan tak ada orang lagi,” ucapnya.

Kompas TV TNI Kerahkan 740 Personel Bantu Gempa Aceh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com