Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Geologi Kirim Tim ke Lokasi Gempa di Pidie Jaya

Kompas.com - 07/12/2016, 14:35 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah mengirimkan tim untuk melakukan analisa pascagempa yang terjadi di Pidie Jaya, Aceh.

Kepala Badan Geologi Ego Syahrial mengatakan, dari informasi yang diterima, gempa tersebut berkekuatan magnitudo 6,4.

"Tim Badan Geologi baru saja berangkat. Jadi dampaknya (gempa) cukup besar," kata Ego di Bandung, Rabu (7/12/2016).

Ego menjelaskan, besarnya dampak yang ditimbulkan disebabkan titik gempa berada pada kedalaman 10 kilometer.

"Nah, masalahnya 6,4 SR itu berada di darat itu kedalamannya hanya 10 kilometer. Jadi sudah pasti terjadi kerusakan," ujarnya.

Baca juga: BNPB: 14 Bangunan Roboh karena Gempa di Aceh

Meski besar, Ego memastikan gempa tersebut tak berpotensi tsunami, sebab terjadi di daratan.

Dia menuturkan, Badan Geologi telah memetakan wilayah Aceh sebagai daerah rawan bencana lantaran kawasan tersebut banyak terdapat sesar aktif.

Secara regional, kata Ego, Aceh berada di ujung pergerakan pertemuan lempeng India, Australia dan Eurasia.

Bahkan, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, pergerakan lempeng (tektonik) paling banyak terjadi di Aceh.

"Memang rawan bencana. Apalagi Aceh itu salah satu ujung dari pergerakan lempeng kita. Di dalamnya sendiri banyak sesar aktif. Terbukti setelah gempa besar, timbul gempa kecil terus terjadi. Kita harapkan tidak terjadi lagi gempa besar," ungkapnya.

Dengan kondisi itu, Ego pun mengimbau kepada masyarakat agar selalu mengikuti standar bangunan yang telah ditetapkan Kementrian PUPR sebagai panduan dalam pembangunan fisik.

"Kami ingatkan masyarakat untuk menjaga kewaspadaan, ini retak-retak terjadi bangunan tidak stabil jadi potensi roboh. Ikuti arahan BPBD setempat. Karena pusat komandan di situ. Jadi jangan terpengaruh sumber tidak terpecaya. Ikuti panduan yang dikeluarkan BPBD setempat," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com