Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Raya Katingan Kalteng Diresmikan

Kompas.com - 07/12/2016, 12:54 WIB
Megandika Wicaksono

Penulis

KASONGAN, KOMPAS.com – Kebun Raya Katingan di Kasongan, Kabupaten Katingan seluas 102,5 hektar diresmikan. Kebun raya pertama di Provinsi Kalimantan Tengah itu dijadikan tempat konservasi tumbuhan buah tropis.

Hadir dalam peresmian, Selasa (6/12) itu antara lain Bupati Katingan Ahmad Yatenglie, Sekretaris Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Nuramaliati, Wakil Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia A Sonny Keraf, dan Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah Sipet Hermanto.

Siti menyampaikan, kekayaan tumbuhan di Indonesia mencapai 35.000 jenis yang merupakan 10 persen dari tumbuhan di dunia. Namun, baru 6.000 jenis atau 17 persen yang dimanfaatkan.

“Jika kita tidak peduli dengan pelestarian tumbuhan, maka semakin banyak tumbuhan yang punah sebelum diketahui manfaat dan khasiatnya,” paparnya.

Menurut Siti, ada 24 kebun raya yang dikelola pemerintah daerah. Kebun Raya Katingan termasuk kebun raya yang dikelola pemerintah daerah dan ini adalah kebun raya kelima yang diresmikan sejak 2013.

“Empat kebun raya daerah yang sudah di-launching yaitu kebun raya Massenrempulu, Enrekang, Sulawesi Selatan pada 2013; Kebun Raya Balikpapan di Kalimantan Timur pada 2014; Kebun Raya Kuningan di Jawa Barat, dan Kebun Raya Baturraden di Jawa Tengah pada 2015. Jumlah itu bertambah pada hari ini dengan me-launching Kebun Raya Katingan yang dikelola pemerintah darah,” katanya.

Kebun raya yang terletak sekitar 70 kilometer dari Palangkaraya, Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, hingga Juni 2016 ini, memiliki 521 koleksi individu tertanam yang terdiri dari 33 suku, 68 marga, dan 73 jenis, 57 spesies, dan 1 indetermined. Selain itu ada pula 1.478 individu di pembibitan.

Buah tropis di sana misalnya, durian (Durio zibenthinus L.), tabulus (Litsea garciae Vidal), tangkuhis atau mata kucing (Dimocarpus longan subsp.Malesianus Leenh.), kasturi (Mangifera kasturi Koesterm), langsat (Lansium domesticum Correa), dan tarap (Artocarpus elasticus Reinw ex. Blume).

Kebun raya itu juga dilengkapi gapura, sebuah kantor, wisma, gudang, greenhouse, rumah anggrek, pembibitan paranet, pendopo, 3 buah toilet, 3 buah gazebo, dan 4 embung. Jumlah pengunjung pada Januari-Juni 2016 tercatat 267 orang.

Sonny mengatakan, kebun raya yang berfokus pada konservasi tanaman buah ini senada dengan cita-cita Presiden Joko Widodo yang ingin membendung buah impor.

“Alangkah baiknya kalau setiap kabupaten di seluruh Indonesia baik melalui program konservasi seperti kebun raya maupun kebun-kebun buah lainnya punya kebun buah spesifik lokal supaya kita mencapai kedaulatan pangan termasuk dalam hal buah,” kata Sonny.

Sonny juga menyampaikan keberadaan Kebun Raya Katingan bisa menjadi salah satu destinasi wisata bagi masyarakat dan perlu diintegrasikan dengan objek wisata Bukit Batu yang di sebelah kebun raya ini sehingga bisa mendukung perekonomian rakyat.

Ahmad Yatenglie mengatakan, tema konservasi buah tropis dipilih karena wilayah Indonesia adalah wilayah tropis dan diperlukan tempat koleksi untuk buah lokal, regional, nasional bahkan dunia. Untuk menjaga keberlanjutan kebun raya tersebut, kata Yatenglie, pemerintah daerah mengalokasikan dana sekitar Rp 1 miliar per tahun dari APBD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com