Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecahan Logam Tersebar di Lokasi Jatuhnya Pesawat Skytruck

Kompas.com - 06/12/2016, 19:52 WIB
Kris R Mada

Penulis

LINGGA, KOMPAS.com - Pecahan logam dalam berbagai ukuran tersebar di sekitar lokasi jatuhnya pesawat Skytruck milik Polri.

Namun, tim pencari belum bisa mengonfirmasi benda-benda itu bagian dari pesawat M28 Skytruck milik Polri atau bukan.

Seperti diberitakan, pesawat itu jatuh di perairan Lingga, Kepulauan Riau pada Sabtu (3/12/2016) pagi.

Pesawat itu dinaiki 13 anggota Polri dengan tujuan Batam. Di tengah penerbangan, pesawat jatuh di dekat Pulau Mensanak, Lingga.

Pada hari keempat pencarian, Selasa (5/12/2016), tim pencari kembali mengerahkan kapal sonar ke perairan di sekitar lokasi pesawat jatuh.

Selain sonar dari Badan SAR Nasional di kapal SAR Baladewa, ada pula sonar tim Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah) Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Umrah Agung Dhamar Syhakti mengatakan, timnya memindai hingga dua meter dari dasar laut.

Selain memindai dengan gelombang, drone bawah air milik Umrah juga merekam video.

"Dari hasil pindaian, kami menemukan sebaran benda-benda diduga logam," ujarnya.

Baca juga: Tim Pencari Pesawat Skytruck Temukan 2 Potongan Logam

Selain logam, pindaian juga menunjukkan sebaran benda yang diduga bagian tubuh manusia. Namun, hal itu perlu diperiksa lebih lanjut antara lain dengan menerjunkan penyelam.

Para penyelam dari Polri dan Badan SAR Nasional juga menemukan sebaran logam di salah satu area penyelaman.

Sebagian pecahan logam diangkat ke kapal SAR Tanjung Pinang dan warnanya mirip dengan badan pesawat Polri.

"Kami akan serahkan ke posko untuk diperiksa. Kami tidak bisa menyatakan ini bagian pesawat yang jatuh atau bukan," ujar Kapten Kapal SAR Tanjung Pinang, R Surbakti.

Kompas TV 3 Metode Tim SAR Mencari Pesawat Polri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com