GORONTALO, KOMPAS.com - Untuk memulihkan sistem transmisi listrik Gorontalo-Sulawesi Utara, PLN mendatangkan emergency tower atau menara daruratdari Makassar dengan pesawat Hercules, Minggu (4/12/2016).
Pembongkaran peralatan transmisi langsung dilakukan dari pesawat berbadan besar ini dan diangkut ke lokasi robohnya menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) di Isimu, Kabupaten Gorontalo.
Meskipun sempat terhenti akibat hujan deras, para teknisi PLN pantang menyerah memperbaiki menara yang roboh akibat pembangunan proyek Gorontalo Outer Ring Road (GORR) ini.
Manajer AP2B Sistem Minahasa, Sugeng Hidayat beserta Manajer Deputi Penyaluran PLN Suluttenggo, Ronny Rumajar, memantau langsung proses pembongkaran material di bandara Jalaluddin Tantu Gorontalo.
“Proses pembongkaran sempat berhenti sesaat karena hujan deras. Sebanyak 40 orang dikerahkan dalam proses pembongkaran material emergency tower selama 1,5 jam ini,” kata Nayusrizal, kepala Cabang PLN Gorontalo.
Baca juga: Diterjang Longsor, Menara Listrik SUTT Gorontalo Roboh
Peralatan dibawa oleh 3 unit low bed container menuju lokasi robohnya menara 6. Pasca-robohnya menara SUTT, PLN sempat mengevakuasi daya 100MW dengan melakukan penjumperan sementara 1 jalur sehingga PLTG Gorontalo di Marisa dapat menyuplai listrik di Gorontalo dan Sulut.
Menara darurat ini digunakan untuk menggantikan fungsi menara permanen yang roboh agar jaringan transmisi 150kV Marisa-Isimu kembali berfungsi normal menggunakan 2 jalur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.