Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyelam di Laut, Seorang Warga Pulau Banyak Diterkam Buaya

Kompas.com - 02/12/2016, 14:41 WIB
Raja Umar

Penulis

MEULABOH, KOMPAS.com - Yamonaha Kulo (25), seorang warga Desa Asantola, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil, ditemukan meninggal dunia setelah diterkam buaya saat menyelam mencari ikan di laut pada Rabu (30/11/16) malam sekitar pukul 13.00 WIB.

“Kejadiannya Rabu malam, namun korban baru kita temukan Kamis siang sekitar pukul 14.00 WIB," kata Irwan Hia (36), warga Desa Loban, Kecamatan Pulo Banyak Barat, Aceh Singkil kepada Kompas.com, Jumat (2/12/16).

Irwan menjelaskan, sebelum kejadian, Yamonaha Kulo sedang mencari ikan dengan cara menyelam di laut dengan kedalaman sekitar empat meter bersama dua rekannya, yaitu Ama Selvi (27) dan Ama Jefi (38).

“Saat kejadian mereka bertiga sedang menyelam cari ikan dengan menggunakan senter di kepala, kemudian satu dari mereka diterkam buaya. Setelah itu, kedua rekannya langsung memberitahukan warga. Namun karena malam, esok paginya baru dilakukan pencarian," katanya.

Masih kata Irwan, warga menemukan jasad korban di daratan rawa Pulo Matahari dengan jarak sekitar 45 menit perjalanan dengan menggunakan perahu nelayan dari lokasi kejadian.

Saat ditemukan, kedua tangan korban dan paha sebelah kiri telah hilang dimakan buaya.

“Saat ditemukan, posisi jasad korban terlentang di daratan rawa Pulo Marahari, warga menemukan korban setelah mengikuti jejak buaya yang maru naik ke arah rawa," katanya.

Warga Kecamatan Pulo Banyak Barat, Aceh Singkil belakangan ini kerap menjadi korban diterkam buaya. Sebelumnya, tiga bulan lalu satu orang warga Desa Loban juga sempat diterkam buaya, namun korban hanya mengalami luka-luka dan berhasil menyelamatkan diri.

“Tiga bulan lalu ada juga satu orang warga desa kami yang menjadi korban, yaitu Rian, tapi ia berhasil menyelamatkan diri, namun hanya mengalami luka-luka," katanya.

Warga berhap, pemerintah dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh untuk segera melakukan tindakan karena buaya ini telah membahayakan keselamatan warga yang umumnya nelayan.

“Pemerintah atau BKSDA jangan mengutamakan keselamatan buaya, tapi nyawa manusia seharusnya lebih penting. Kami sekarang sedang melakukan penangkapan terhadap buaya jahat itu. Kalau nanti sudah tertangkap akan kami bedah untuk dilihat buktinya yang makan manusia," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com