Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tongkang Hantam Kapal, Seorang Nelayan Tewas, 3 Orang Hilang

Kompas.com - 30/11/2016, 16:01 WIB

BANJARBARU, KOMPAS — Kecelakaan laut terjadi di perairan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Selasa (29/11/2016) dini hari. Tongkang yang ditarik kapal tunda menghantam kapal nelayan berpenumpang 8 orang. Sebanyak 1 orang tewas, 3 hilang, dan 4 orang selamat.

Hingga Selasa petang, tim evakuasi gabungan dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Kantor SAR Banjarmasin, Polisi Perairan Kepolisian Resor Tanah Laut, TNI Angkatan Laut, dan sejumlah sukarelawan belum menemukan tiga korban hilang. Upaya pencarian korban akan dilanjutkan pada Rabu (30/11/2016).

Kepala Polres Tanah Laut Ajun Komisaris Besar Sentot Adi Dharmawan, yang dihubungi dari Banjarbaru, Selasa petang, mengatakan, tiga korban hilang adalah Aspian, Darian, dan Dani. Sementara korban yang ditemukan tewas adalah Tarmiji. Adapun korban selamat adalah Imanudin, Bulhadi, Ahmad, dan Muhammad.

Menurut Sentot, kapal nelayan itu tertabrak kapal tunda Medelin Ocean, yang menarik tongkang tanpa muatan, sekitar pukul 02.30 Wita, saat cuaca buruk.

Kapal tunda yang bertolak dari Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, tersebut dihantam angin kencang saat melintas di lokasi kejadian. Nakhoda kapal sudah berupaya menghindari kapal nelayan yang ada di depannya, tetapi tongkang yang ditarik tetap menghantam kapal itu.

"Untuk sementara, kami belum meminta keterangan lebih dalam dari nakhoda kapal tunda atas kejadian tersebut. Kami masih fokus pada evakuasi korban hilang," kata Sentot.

Kepala Jaga Harian Basarnas Kantor SAR Banjarmasin Amri Zuna Kurniawan mengatakan, tim evakuasi gabungan hingga Selasa petang belum menemukan tiga korban hilang. Namun, tim gabungan sudah mengevakuasi kapal nelayan yang tenggelam di kedalaman 13 meter setelah kejadian itu.

"Pencarian korban hilang dilanjutkan Rabu," ujar Amri.

Musibah di Banyumas

Dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dilaporkan, setelah upaya pencarian selama dua hari, tim SAR gabungan, Selasa, menemukan Sutarno (15) yang tenggelam di Sungai Tajum dalam kondisi tewas.

Komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas Heriyana Ady Candra, Selasa, mengatakan, Sutarno, warga Desa Wlahar, Kecamatan Wangon, Banyumas, ditemukan tim SAR gabungan sekitar pukul 10.30 pada jarak lebih kurang 5 kilometer dari lokasi kejadian. Korban dilaporkan hilang sejak Minggu sore saat mandi di Sungai Tajum, Desa Tipar Kidul, Kecamatan Ajibarang, Banyumas.

Musibah terjadi saat korban bersama lima rekannya berenang di sekitar Bendung Gerak Tajum. Mereka terjun dari atas bangunan bendung. Namun, saat rekannya yang lain terjun ke tepi sungai, korban justru terjun ke tengah sungai.

Sementara itu, Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap Mulwahyono mengatakan, pihaknya juga masih mencari Lina (19), wisatawan yang hilang di obyek wisata Ranto Canyon, Desa Windusari, Kabupaten Brebes. Basarnas masih mencari Muslihudin (21), nelayan yang hilang sejak Jumat (25/11) di Pantai Bunton, Cilacap, Jawa Tengah. (JUM/GRE)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 November 2016, di halaman 15 dengan judul "Tongkang Hantam Kapal".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com