Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Surabaya Amankan 1.000 Ketapel yang Akan Dikirimkan ke Makassar

Kompas.com - 30/11/2016, 06:00 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Pengiriman 1.000 ketapel dari Surabaya ke Makassar ditahan sementara oleh polisi.

Polisi mengamankan ketapel-ketapel tersebut karena khawatir disalahgunakan untuk melukai orang lain.

Citra Romadoni, pemilik senjata tradisional berbahan kayu dan karet itu pun ikut diperiksa polisi terkait pengiriman tersebut.

"Ini antisipasi saja, kami khawatir disalahgunakan. Karena ketapel juga bisa melukai orang," kata Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar, Selasa (29/11/2016).

Kecurigaan polisi, kata Lily, cukup berdasar. Selain jumlah yang cukup banyak, warga Makassar yang memesan meminta waktu cukup singkat, yakni dalam waktu hanya tiga hari.

"Pesannya tanggal 25 November, minta dikirim 28 November," terang Lily.

Meskipun diperiksa, namun pemilik ketapel tidak ditahan. Polisi hanya mengamankan barang-barang tersebut sampai dipastikan memang tidak ada keterkaitan pengiriman ketapel dengan aksi 2 Desember nanti.

Jika tidak terbukti disalahgunakan terkait situasi sekarang yang kurang kondusif,  maka pengiriman ketapel akan dilanjutkan.

Citra sendiri membantah ketapel yang dikirim melalui jalur laut tersebut untuk keperluan lain.

"Ketapel dikirim ke sepupu saya di Makassar, katanya di sana kalau dijual laku keras," terangnya.

Kompas TV Jokowi: Aksi 2 Desember Hanya Doa Bersama Bukan Demo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com