Jembatan Putus di Ponorogo, 155 KK Terisolasi

PONOROGO, KOMPAS.com - Sebanyak 155 keluarga warga Desa Munggu, Kecamantan Bungkal, Kabupaten Ponorogo terisolasi menyusul putusnya jembatan penghubung antara Desa Munggu dan Desa Pager. Jembatan itu putus diterjang banjir setelah hujan deras mengguyur beberapa jam.

"Hujan deras yang mengguyur Ponorogo kemarin sore hingga malam membuat aliran air di sungai itu semakin deras dan menerjang badan jembatan hingga roboh. Hampir separuh badan jembatan itu roboh. Akibatnya sepeda dan kendaraan bermotor tak bisa melewatinya," ujar Kamaludin, salah satu perangkat Desa Munggu ketika dihubungi, Selasa ( 29/11/2016).

Menurut Kamaludin, jembatan Munggu merupakan satu-satunya akses penghubung antara Dusun Galih dan Dusun Munung, Desa Munggu. Selain itu, jembatan itu juga menjadi satu-satunya akses penghubung antara Desa Munggu dan Desa Pager.

Kendati jembatan sepanjang 21 meter dengan lebar 3 meter itu tidak seluruhnya ambruk namun kendaraan tidak bisa melewatinya. Untuk ke desa tetangga, warga setempat harus memutar dengan jarak tempuh dua kali lebih lama.

Kamaludin menyebutkan, pemerintah desa setempat sudah menutup akses jalan melalui jembatan itu karena membahayakan pengguna jalan yang nekat melewatinya. Namun, sejumlah siswa dan warga tetap nekat menyeberang sungai di bawah jembatan itu agar jarak tempuh ke desa tetangga lebih dekat.

Ia mengkhawatirkan aksi nekat warga menyeberang itu sangat berbahaya. Pasalnya, bisa jadi arus sungai tiba-tiba membesar dan menyeret warga yang sementara menyeberang.

Dia menambahkan, jembatan Munggu baru dibangun dua tahun lalu dengan dana APBD Kabupaten Ponorogo tahun anggaran 2014. Pemerintah desa juga sudah melaporkan peristiwa itu ke Camat Bungkal dan BPBD Ponorogo.