Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Moratorium UN Dibatalkan, Sekolah Tetap Gelar Simulasi UNBK

Kompas.com - 29/11/2016, 16:49 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Sejumlah sekolah di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tetap menghendaki agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak menghapus ujian nasional untuk siswa.

Mereka tetap menghendaki adanya UN untuk mengukur tingkat keberhasilan akademik para siswa.

"Bagaimana kita bisa menilai perkembangan kognitif anak ketika tidak ada alat evaluasinya? Maka dari itu, hasil akhir anak (melalui UN) itu harus ada," kata Kepala SMK Nahdlatul Ulama Ungaran Ahmad Hanik, Selasa (29/11/2016).

Menurut Hanik, harus ada parameter yang jelas untuk menyatakan seorang siswa telah lulus atau tidak. Ia khawatir jika UN benar-benar dihapuskan maka secara psikologis peserta didik akan meremehkan proses pembelajaran yang telah berlangsung di sekolah.

"Anak nantinya meremehkan, buat apa belajar tekun, toh tidak ada alat evaluasinya," kata dia.

Selama belum ada pengaturan yang jelas soal moratorium ini, SMK NU Ungaran sebagai salah satu penyelenggara UN Berbasis Komputer (UNBK) tetap memegang pedoman ketentuan yang masih berlaku.

Saat ini sekolah tersebut menggelar simulasi UNBK sebagai persiapan UN tahun 2017.

"Kami menunggu keputusan dari pusat. Prinsipnya kita tetap menyiapkan sarana prasarana seperti UN tahun lalu," kata dia.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Bergas Jadmi Rahayu mengatakan tetap menggelar simulasi UNBK kendati sudah ada rencana peninjauan ulang pelaksanaan UN tahun 2017.

Ia berharap agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak benar-benar menghapus UN sebagai tolok ukur keberhasilan proses akademik para siswa.

"Kami tetap menghendaki adanya UN. Bahkan untuk UNBK simulasi sudah jalan dan semua (sarana-prasarana) sudah kami siapkan," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia UN 2016 Kabupaten Semarang Adi Prasetyo mengatakan akan tunduk pada ketentuan dan keputusan yang dikeluarkan Kemendikbud soal UN.

"Sampai hari ini belum ada surat pembatalan tentang UN, jadi kesiapan tetap dilakukan. Apa pun keputusannya kita siap," kata Adi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com