Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Kicauan Pandu soal Gus Mus, Adhi Karya Atur Kebijakan Pakai Medsos

Kompas.com - 25/11/2016, 13:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisaris Utama PT Adhi Karya Fadjroel Rachman mengatakan akan mempertimbangkan untuk membuat kebijakan terkait penggunaan media sosial bagi para karyawan perusahaan.

Hal itu dilakukan setelah muncul komentar bernada umpatan oleh Pandu Wijaya terhadap Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Rembang, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus.

Fadjroel mengatakan, Pandu sebetulnya bukan karyawan kantor pusat Adhi Karya, melainkan pegawai kontrak untuk proyek renovasi Gelora Bung Karno.

Meski demikian, kata Fadjroel, foto Pandu di medsos memperlihatkan adanya atribut perusahaan sehingga Adhi Karya perlu meluruskan masalah ini.

(Baca juga Fadjroel Rachman Minta Maaf soal Kicauan Pandu Wijaya kepada Gus Mus)

Fadjroel menyatakan bahwa kejadian ini menjadi pengingat agar perusahaan perlu mengatur penggunaan media sosial milik karyawan secara pribadi karena dapat menyangkut nama perusahaan.

"Dengan masalah ini, kami sadar juga bahwa perusahaan memang perlu punya policy tentang penggunaan medsos. Bagaimana karyawan menggunakan media pribadi agar tidak merugikan nama perusahaan," kata Fadjroel kepada Kompas.com, Jumat (25/11/2016).

Atas masalah tersebut, Fadjroel mewakili Adhi Karya meminta maaf kepada Gus Mus dan Ketua Pengurus Besar Ansor Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas serta warga Nahdliyin.

Ia mendorong agar Pandu dan pimpinan proyek tempatnya bekerja menemui Gus Mus secara langsung untuk menyampaikan permintaan maaf.

"Rencananya yang bersangkutan (Pandu) hari ini mau ke Rembang untuk menemui Gus Mus," kata Fadjroel.

Komentar Pandu di Twitter menjadi sorotan netizen karena mengandung perkataan tidak sopan terhadap Gus Mus. Komentar itu menanggapi pernyataan Gus Mus tentang rencana shalat Jumat di Bundaran Hotel Indonesia pada unjuk rasa 2 Desember 2016.

(Baca juga Gus Mus Maklumi Kesalahan Pandu Wijaya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com