Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Persen Perempuan di Bengkulu Menikah di Usia Muda

Kompas.com - 25/11/2016, 05:38 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Provinsi Bengkulu mencatat bahwa 20 persen (bukan 33 persen seperti disebut sebelumnya) perempuan di daerah itu menikah pada usia muda.

Hal ini diungkapkan Sekretaris KPI Bengkulu Irna Riza Yuliastuti pada rangkaian kegiatan 16 hari antikekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, Kamis (24/11/2016).

"Hingga saat ini, kasus pernikahan anak masih tinggi di Bengkulu, maka dari Kabupaten Bengkulu Tengah kita mengobarkan semangat stop kekerasan anak di Provinsi Bengkulu," kata Irna di sela-sela aksi simpati pembagian stiker antikekerasaan dan bunga di jalan lintas di daerah itu.

Mengutip data Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu tahun 2015, sebanyak 20,01 persen perempuan menikah pada usia 17-18 tahun. Sebanyak 13,80 persen perempuan di daerah ini hamil di bawah usia 16 tahun.

Dari total kehamilan pertama khusus di daerah pedesaan, sebanyak 16,57 persen wanita berusia di bawah 16 tahun. Adapun di perkotaan, angka kehamilan pertama pada wanita di bawah 16 tahun sebanyak 6,99 persen.

Angka tertingi kehamilan muda tertinggi terjadi di Kabupaten Mukomuko, yakni 24,54 persen. Adapun di Kepahiang sebanyak 20,22 persen dan Bengkulu Tengah 19,88 persen. Di Kota Bengkulu, terdapat 5,25 persen anak yang menikah di bawah usia 16 tahun.

"Pada tahun 2016, kami menemukan kasus pernikahan anak berusia 11 tahun dan itu terjadi di Kabupaten Bengkulu Tengah," ujarnya.

Menurut Irna, kondisi tersebut tidak hanya menjadi persoalan kesehatan karena dapat meningkatkan risiko angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Hal itu juga memicu persoalan sosial dan ekonomi perempuan.

"Umumnya penyebab pernikahan di bawah umur tersebut karena faktor ekonomi dan kemiskinan," kata dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, kata Irna, AKB di Provinsi Bengkulu menunjukkan angka 100 kasus per 1.000 kelahiran hidup. Adapun AKI masuk kategori tinggi, yaitu 162 kasus per 100.000 kelahiran.

Tingginya AKI salah satunya juga disebabkan masih tingginya kasus pernikahan dini dan kehamilan di usia dini.

Ralat:

Judul artikel ini telah diralat. Sebelumnya dituliskan 33 persen perempuan di Bengkulu menikah di bawah umur, yang benar adalah 20 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com