Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Panglima TNI Bikin Kuis Berhadiah Rp 50 Juta di Depan Mahasiswa Unpad

Kompas.com - 23/11/2016, 12:57 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Panglima TNI menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Peningkatan Ketahanan Bangsa untuk Menjaga Keutuhan NKRI di Aula Graha Sanusi Hardjadinata, Universitas Padjajdjaran, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Rabu (23/11/2016).

Di sela pidatonya, Gatot mengajukan pertanyaan kepada mahasiswa Unpad dan undangan yang hadir dalam seminar tersebut. Dia pun berani memberikan hadiah Rp 50 juta kepada siapa pun yang bisa menjawab pertanyaannya.

"Saya kasih bonus Rp 50 juta. Carikan satu suku di Indonesia yang tidak punya ciri khas senjata tradisional," ujar Gatot, Rabu pagi.

Gatot mengatakan, dalam darah rakyat Indonesia terkandung darah pejuang. Sejak 300 tahun lalu, kata dia, bangsa Indonesia tidak pernah putus berjuang.

"Saya menantang ahli sejarah, apakah ada bangsa di dunia seperti Indonesia yang rakyatnya pejuang. Saya kasih Rp 50 juta, cari suku di nusantara yang tidak punya tarian perang," ucapnya.

Gatot menambahkan, tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan darinya bukan karena tidak punya pengetahuan yang cukup.

"Bukan karena tidak punya kemampuan, tapi memang tidak ada satu pun suku yang tidak punya ciri khas senjata dan tarian perang. Dalam ilmu bela diri, pelatihan paling tinggi adalah menari," tuturnya.

Selain itu, Gatot mengatakan, salah satu ciri khas yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah sikap gotong royong.

"Saya kasih Rp 100 juta carikan diluar bahasa Indonesia arti gotong royong. Tidak ada karena gotong royong itu bahasa ciri khas Indonesia. Cara kerja patriot untuk mencapai tujuan," ungkapnya.

Dengan sifat gotong royong yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai ciri khas dalam bermasyarakat, Panglima TNI mengatakan bangsa Indonesia adalah bangsa yang egois.

"Bangsa Indonesia egois. Karena, apabila jati diri kelompoknya tersentuh, maka semua akan bangkit. Ini ciri khas orang Indonesia. Orang yang bersifat ksatria dan tidak bisa melihat orang teraniaya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com