Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Gesekan Antarumat, Tokoh Lintas Agama Buat Kesepakatan

Kompas.com - 22/11/2016, 16:30 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Para tokoh lintas agama di Kota Bima membuat kesepakatan bersama untuk mengantisipasi gesekan antarumat.

Nota kesepakatan tersebut dibuat menyusul adanya gejala isu suku, antargolongan, ras dan agama (SARA) mewarnai Pilgub DKI.

Kepala FKUB Kota Bima, Eka Iskandar mengatakan, untuk mencegah isu SARA dibuat sejumlah kesepakatan. Di antaranya, bersama-sema senantiasa menjaga dan memelihara kerukunan antar umat beragama serta mengantisipasi semua bentuk kegiatan maupun ancaman yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat.

"Poin yang paling penting adalah mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan semua permasalahan yang terjadi antarumat beragama dan mengedepankan toleransi sehingga tidak mudah terpancing dengan isu negatif yang berkembang demi keutuhan NKRI," kata Eka saat ditemui Kompas.com, Selasa (22/11/2016).

Baca juga: Anak-anak Muda, Para Penjaga Toleransi di Purwakarta

Kesepakatan yang dibuat sejumlah tokoh lintas agama tersebut diharapkan bisa menciptakan suasana aman dan damai di tengah masyarakat Kota Bima yang selama ini tetap kondusif.

"Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh pemuka tokoh agama, baik dari tokoh agama Islam, tokoh agama Katolik, Protestan, Hindu dan tokoh pemuda yang tergabung dalam FKUB," tuturnya.

Mengantisipasi merebaknya konflik sosial antarumat, menurut Eka, para pemuka agama harus mengambil peran penting dengan melakukan langkah preventif untuk terus menjaga suasana perdamaian secara bersama-sama.

"Tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk melakukan kekerasan, melainkan mengajarkan kedamaian. Karena itu, saya minta para tokoh agama untuk tetap melakukan dakwah yang jujur dan memanfaatkan mimbar agama untuk mengantisipasi konflik horisontal di tengah masyarakat," harapnya.

Meski demikian, Eka menegaskan, suasana di Kota Bima yang mayoritas muslim ini hingga saat ini masih terjaga dengan baik. Mereka hidup rukun, saling berinteraksi dan penuh toleransi.

"Alhmadulillah, segala suasana yang terjadi di beberapa daerah tidak merembet ke Bima. Kita sudah sepakat apa yang terjadi di luar tidak boleh terjadi di Bima. Itu terbukti, umat Islam dan nonmuslim di Kota Bima terus berbaur dan saling memahami," tambahnya.

Kompas TV Peringatan Hari Toleransi Sedunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com