Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua PLTU di Kalsel Rusak, 5 Kabupaten Alami Pemadaman Bergilir

Kompas.com - 21/11/2016, 18:02 WIB

PALANGKARAYA, KOMPAS — Dua pembangkit listrik tenaga uap di Tanah Laut, Kalimantan Selatan, mengalami kerusakan mesin. Kerusakan itu mengakibatkan lima kabupaten di Kalimantan Tengah dan beberapa wilayah di Kalimantan Selatan mengalami pemadaman listrik bergilir.

Perbaikan masih terus diupayakan sampai waktu yang belum bisa ditentukan. Pembangkit yang mengalami gangguan, yakni PLTU Asam-Asam Unit 4 dan Excess Power PLTU MSW Unit 2 milik Grup Adaro. Keduanya berada di Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Pada PLTU Asam-Asam kerusakan terjadi karena adanya kebocoran pipa pada mesin pemanas air. Adapun pada Excess Power PLTU MSW Unit 2 milik Grup Adaro kerusakan terjadi pada alat produksi uap.

Kedua PLTU itu merupakan penopang kebutuhan listrik di lima kabupaten di Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan kapasitas 2 x 65 megawatt (MW). Rinciannya, Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, Kotawaringin Timur, Katingan, dan Kota Palangkaraya.

"Kami belum bisa memprediksi kapan perbaikan bisa selesai. Saat ini proses perbaikan pipa boiler (ketel) sedang berlangsung setelah petugas melakukan pendinginan dan pengeringan air dalam pipa economiser yang membuat pengaliran daya terhambat," kata Asisten Manajer Perencanaan PLN Palangkaraya Ginter, di Palangkaraya, Minggu (20/11/2016).

Di Kota Palangkaraya, Sabtu (19/11) malam, pemadaman terjadi di beberapa lokasi, antara lain Kelurahan Menteng, Bukit Keminting, dan Jalan Garuda. Pemadaman dilakukan setelah pukul 18.00.

Kepala Desa Gohong Kabupaten Pulang Pisau Yanto L Adam mengatakan, pemadaman di wilayahnya terjadi setelah maghrib selama empat jam. Di Desa Gohong terdapat lebih dari 250 keluarga yang merupakan pelanggan PLN.

Pada Minggu malam, pemadaman terjadi di wilayah yang berbeda dengan hari sebelumnya. Wilayah tersebut, antara lain Jalan Tjilik Riwut Km 06 hingga Km 8, Manyar, Kompleks Bumi Palangka, Intan Kurung, Danau Mare, Danau Rangas, Bangas Permai, Marina Permai, Kelampangan, Kameloh Baru, dan Bereng Bengkel. Hal itu disampaikan pihak PLN kepada warga secara langsung menggunakan pengeras suara di jalan-jalan.

"Pemadaman memang diusahakan malam karena aktivitas minim. Namun, jika sampai besok atau lusa belum bisa diperbaiki, pemadaman bisa berlangsung di siang hari," kata Ginter.

Berangsur pulih

Permukaan air waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air Koto Panjang, Kampar, Riau, berangsur pulih. Pada Minggu (20/11), muka air waduk sudah di atas 75 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau naik 2 meter dari kondisi terendah 73 mdpl. Dengan demikian, dua dari tiga turbin PLTA sudah dapat dijalankan untuk menghasilkan daya 70 megawatt.

"Sekarang sudah terjadi peningkatan debit air yang masuk ke Waduk Kotopanjang sekitar 210 meter kubik per detik. Kenaikan itu kami pakai untuk memutar dua turbin. Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, curah hujan akan semakin tinggi sehingga debit air akan semakin membesar lagi," ujar Dwi Suryo Abdullah, Manajer SDM dan Umum PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau di Pekanbaru, Minggu.

PLTA Kotopanjang merupakan salah satu pembangkit listrik terbesar di Riau yang mampu menghasilkan daya 3 x 38 MW (114 MW). Selama berhentinya operasi PLTA itu, kekurangan listrik Riau dipasok dari sistem interkoneksi Sumatera bagian tengah (Sumatera Barat/Jambi ) dan utara (Sumatera Utara).

"Riau memang masih tergantung dengan listrik dari interkoneksi Sumatera. Beban puncak Riau 560 MW dipasok dari Sumatera Barat sebesar 225 MW. Tadi malam ada sedikit gangguan di PLTA Singkarak (Sumbar). Daya yang terkirim berkurang 5 MW sehingga ada pemadaman di Pekanbaru, sebentar," kata Dwi.

Secara terpisah, Kepala Stasiun Meteorologi Pekanbaru Sugarin menyebutkan, curah hujan di Riau dan wilayah Sumatera Barat semakin tinggi. Potensi hujan ke depan bahkan semakin lebih besar lagi mencapai puncaknya pada akhir Desember atau awal Januari.

"Kalau terjadi hujan besar di wilayah Sumatera Barat, terutama Pasaman dan Limapuluh Kota, air pasti akan mengalir ke Waduk Kotopanjang. Justru sekarang Riau harus berhati-hati karena potensi banjir dapat terjadi," kata Sugarin. (IDO/SAH)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 21 November 2016, di halaman 21 dengan judul "Dua PLTUdi Kalsel Rusak".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com