Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sterilkan Jalur Pedestrian, Ridwan Kamil Pindahkan PKL ke Pasar Kosambi

Kompas.com - 21/11/2016, 14:30 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Setelah sempat tertunda, Pemerintah Kota Bandung akan memulai kembali menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan perniagaan Kosambi, Jalan Ahmad Yani.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, para PKL nantinya direlokasi ke lantai tiga Gedung Pasar Kosambi.

"Penataan PKL Kosambi di Jalan Ahmad Yani sudah dimulai. Jadi kita akan tertibkan bersihkan, relokasi, sebagai komitmen satu per satu ruas jalan yang akan kita bereskan," kata Emil, sapaan akrabnya, di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Senin (21/11/2016).

"Mudah-mudahan dalam bulan ini Jalan Kosambi jalur pedestriannya sudah rapi, PKL-nya juga sudah tertib tidak di trotoar. Minta dukungannya," tambahnya.

Emil menjelaskan, terhambatnya penataan PKL disebabkan belum siapnya tempat relokasi. Saat ini, PD Pasar telah menyiapkan tempat berkapasitas untuk 900 pedagang di Pasar Kosambi.

"Filosofi penertiban PKL oleh Pemkot selalu mencari dulu tempat penggantinya. Yang lain sudah ditertibkan karena sudah ada tempat penggantinya. Walaupun sudah ditertibkan 100 persen pasti ada sekian persen yang bandel, keukeuh. Kita akan tetap melakukan penindakan," tuturnya.

Usai penertiban, Emil mengaku akan merehabilitasi kawasan pedestrian yang dilengkapi kursi, seperti di Jalan Asia Afrika. "Di jalur pedestrian akan dibuat kursi, PKL-nya ditarik ke Pasar Kosambi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Bandung Edi Marwoto mengatakan, tempat relokasi saat ini belum mampu menampung semua PKL. Sebab, Pasar Kosambi masih dalam tahap renovasi.

"Nanti kalau renovasi sudah tuntas, kita koordinasi terus. Sekarang ini sifatnya imbauan untuk mereka tidak kembali ke trotoar karena di situ akan ditata," ujarnya.

Edi pun belum bisa memastikan kapan penertiban itu dilakukan. Namun, ia mengaku mendapat waktu sekitar sebulan untuk segera melakukan penertiban.

"Pak Wali Kota minta satu bulan ini harus selesai. Kalau tidak cepat direlokasi, mereka akan kembali lagi," ucap Edi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com