Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival "Memedi Sawah" untuk Kedaulatan Pangan

Kompas.com - 19/11/2016, 14:57 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

SLEMAN, KOMPAS.com - Suasana tanah lapang di Agro Wisata Bumi Merapi, Jalan Kaliurang Km 20 Dusun Sawungan, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, terlihat berbeda, Sabtu (19/11/2016).

Tanah lapang yang biasanya digunakan untuk kegiatan outbond itu dipenuhi dengan memedi sawah atau orang-orangan sawah.

Memedi sawah biasanya terbuat dari jerami, tetapi kali ini terbuat dari sampah plastik bekas makanan instan.

Kreasi orang-orangan sawah ini dilombakan dalam rangka hari pangan sedunia dengan tema "Kedaulatan Pangan".

Para pesertanya merupakan petani dari berbagai kabupaten di DIY, baik Sleman, Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul.

"Festival Memedi Sawah ini dalam rangka memperingati Hari Pangan. Temanya kedaulatan pangan, lebih spesifik lagi mengenai mengenali ancaman terhadap kedaulatan pangan," ujar Heri Susila, pelaksana acara festival "Memedi Sawah", Sabtu.

Menurut Heri, Festival Memedi Sawah merupakan sebuah proses mengajak para petani dan masyarakat untuk mengenali potensi ancaman terhadap kedaulatan pangan.

Salah satunya adalah mengenai ketergantungan masyarakat akan makanan instan dan cepat saji.

"Sejauh mana kita ini sungguh berdaulat. Realitanya saat menengok dapur kita, banyak yang tidak memanfaatkan sumber pangan dari sekitar, tetapi isinya produk instan," kata dia.

Ironisnya, produk-produk instan itu dikuasai oleh pemodal besar. Petani kecil di pedesaan sulit sekali masuk ke dalam pasar lebih luas karena tergerus oleh makanan instan cepat saji.

"Ini karena berbagai keterbatasan petani kecil di desa. Lalu minimnya regulasi yang mendukung dan berpihak kepada petani kecil desa," kata Heri.

Ia juga menyayangkan cara hidup masyarakat masa kini yang cenderung lebih memilih makanan cepat saji dibandingkan memanfaatkan hasil pertanian.

Lewat festival ini, petani dan masyarakat diajak untuk merenungkan bahwa sebenarnya bangsa ini belum independen dalam hal pangan.

Dahulu memedi sawah merupakan bentuk kreativitas petani untuk mengusir hama, terutama burung, tetapi tidak membunuh. Artinya, orang-orangan sawah adalah sebuah kearifan lokal mengusir hama, tetapi tetap menjaga ekosistem yang ada.

Heri menyampaikan, dalam acara festival yang diadakan oleh Gereja Maria Assumpta Pakem ini, memedi sawah dimaknai lebih luas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com