PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Sudah tiga haripencarian nelayan yang hilang setelah diseret buaya di Muara Sungai Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dilakukan. Tiga perahu karet dikerahkan untuk menyisir lokasi kejadian.
“Belum ditemukan. Padahal kami sudah mengitari lokasi ini,” ujar Indra, anggota Basarnas Pangkalpinang yang ikut operasi pencarian menggunakan perahu karet, Kamis (17/11/2016).
Korban, Sangkuriang, warga Desa Jada Bahrain, dinyatakan hilang saat menangkap ikan menggunakan jaring bersama seorang temannya. Tiba-tiba seekor buaya muncul dan membalikan perahu yang ditumpangi korban. Korban sempat diterkam buaya dan kemudian diseret ke tengah muara sungai.
Upaya pencarian terkendala karena luasnya area serta kondisi muara yang banyak ditumbuhi hutan bakau. Beberapa kali tim gabungan harus kembali ke posko karena cuaca cerah yang tiba-tiba mendung diguyur hujan lebat.
Upaya pencarian akan terus dilanjutkan dengan melibatkan tim gabungan dari polisi, Basarnas, Tagana dan warga sekitar.
Muara Sungai Merawang selama ini dikenal kaya akan ikan, udang dan kepiting. Kawasan muara ini sejak lama juga dikenal sebagai habitatnya buaya air payau.
Adapun peristiwa penyerangan terhadap manusia baru kali pertama terjadi sejak awal tahun 2016 ini.
(Baca juga: Seorang Nelayan Diterkam dan Diseret Buaya Saat Menangkap Ikan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.