Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandung Akan Menggelar Festival Angklung

Kompas.com - 16/11/2016, 20:14 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Saung Angklung Udjo menggelar festival bertajuk Angklung Pride 6 pada tanggal 16 hingga 27 November 2016.

Angklung Pride 6 adalah perhelatan tahunan untuk memperingati hari penobatan angklung sebagai warisan budaya tak benda (Intangible Cultural Heritage of Humanity) dari Unesco pada tanggal 16 November 2010 silam.

Puncak acara Angklung Pride 6 pada tanggal 27 November 2016 mendatang akan digelar di kebun bambu di Desa Cijaringao yang berjarak 1,5 kilometer dari Saung Angklung Udjo, Jalan Padasuka, Kota Bandung.

"Agak ironisnya, dalam demografi desa tersebut berpenduduk 75 persen lulusan sekolah dasar. Padahal ini desa dekat dengan kota," kata Taufik Hidayat, pimpinan Saung Angklung Udjo, dalam konferensi pers, Rabu (16/11/2016).

Di lokasi tersebut, Angklung Pride 6 akan menampilkan permainan angklung massal bersama seluruh warga Cijaringao, upacara helaran, ketangkasan domba, pasar rakyat, dan dimeriahkan oleh aksi panggung seniman dan musisi Jawa Barat dengan bintang tamu Doel Sumbang.

"Saung Angklung Udjo akan menyerahkan angklung kepada beberapa sekolah di Bandung sebagai lanjutan program 1.000 angklung yang dilaksanakan oleh Saung Angklung Udjo," tuturnya.

Taufik Hidayat menjelaskan, Angklung Pride 6 mengusung misi khusus dengan isu lingkungan hidup. Menurut dia, Saung Angklung Udjo akan secara khusus merawat 3,9 hektar Desa Cijaringao menjadi kawasan hijau.

Harapannya, Desa Cijaringao ke depan bisa menjadi desa dengan serapan air tinggi dengan tiga jenis pohon yang akan ditanam di lokasi tersebut.

"Ini salah satu misi menyelamatkan lingkungan. Dulu Saung Aklung Udjo kaya akan air. Sekarang 40 sampai 80 meter (ke bawah tanah) tidak ada air karena di atas sana mulai dibangun perumahan-perumahan. Saya ingin di Cijringao mengedukasi masyarakat untuk mempertahankan lingkungan, memperluas lingkungan supaya tetap terjaga," ujarnya.

"Kita di sana akan menanam pohon gamal, pohon buah-buahan dan pohon bambu agar tidak hanya untuk menahan erosi tapi juga bisa bermanfaat kepada masyarakat," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com