Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya Dihukum Guru Menelan Lem, Orangtua Lapor ke Polisi

Kompas.com - 16/11/2016, 05:36 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com — Sebanyak tiga siswi yang masih duduk di bangku kelas IV salah satu sekolah dasar di Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengaku mendapat hukuman dari salah satu oknum gurunya, dengan cara menelan lem.

Tidak terima anaknya diperlakukan dengan hukuman tersebut, orangtua siswi melaporkan peristiwa itu ke mapolsek setempat.

"Jumat (11/11/2016) lalu, anak saya bersama dua rekannya berjalan di dalam kelas bersama-sama untuk pinjam tipe-x. Mereka pinjam saat pelajaran berlangsung,” ujar Zaenullah, salah satu orangtua, Selasa (15/11/2016).

Saat itulah, ketiga siswi tersebut diminta untuk maju ke depan kelas. "Waktu maju itu, guru tersebut mengambil lem dengan bolpoinnya, dan meminta anak saya dan rekannya untuk menelan lem tersebut," katanya.

Usai menelan lem tersebut, anaknya langsung mual dan muntah-muntah. "Sempat saya bawa ke puskesmas untuk dirawat, dan bahkan anak saya mengalami trauma masuk sekolah, termasuk kedua temannya. Jadi sejak kejadian itu anak saya tidak masuk sekolah," katanya.

Dia menambahkan, anaknya mengaku seminggu yang lalu juga pernah dihukum dengan cara menelan kapur.

"Persoalannya cukup sepele, waktu itu tidak masuk sekolah dan lupa mengirim surat izin, dan keesokan harinya, anak saya dihukum suruh makan kapur," ujar dia.

Sementara itu, Kapolsek Mumbulsari AKP Hery Supadmo ketika dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut.

"Laporannya sudah kami terima, dan kami masih melakukan penyelidikan, termasuk meminta keterangan dari sejumlah saksi,” kata Hery. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com