Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Keunggulan Heli Dauphin Buatan PTDI untuk Basarnas

Kompas.com - 15/11/2016, 14:29 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) membuat helikopter tipe AS365N3+Dauphin yang dipesan oleh Badan SAR Nasional (Basarnas). Direktur Utama PTDI, Budi Santoso mengatakan, helikopter ini memiliki keunggulan dari helikopter jenis lainnya.

"Helikopter ini mampu terbang di lingkungan panas ataupun lembab serta bermanuver dengan baik," ujar Budi saat ditemui seusai serah terima helikopter AS365N3+Dauphin kepada Basarnas di Hanggar Rotary Wing KP II PTDI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Selasa (15/11/2016).

Selain itu, helikopter ini juga memiliki sistem autopilot terbaik dan satu-satunya sistem autopilot helikopter yang berfokus pada ketinggian, bukan kecepatan. Kemudian helikopter SAR ini digadang-gadang sebagai helikopter dengan kemampuan terbaik karena dilengkapi teknologi Flight Management System.

"Ini instrumen yang digunakan pilot untuk mengatur rencana terbang meliputi jalur yang akan dilewati pesawat, kecepatan take-off, cruising dan landing, serta informasi lainnya yang harus disiapkan sebelum penerbangan dimulai," tuturnya.

Helikopter AS365N3+Dauphin ini juga dapat lepas landas di atas kapal laut. Percobaan pernah dilakukan di atas kapal Sigma Class Ship, yaitu kapal patroli dengan kemampuan untuk mengarungi samudera untuk patroli maritim Zona Ekonomi Eksklusif.

"Biaya operasional helikopter ini rendah serta dukungan layanan purna jual oleh PTDI dalam kemitraan dengan Airbus Helicopter akan memberikan respon yang lebih cepat untuk dukungan teknis dan logistik," tuturnya.

Untuk daya angkut, helikopter AS365N3+Dauphin ini mampu mengangkut beban hingga 4.300 kilogram atau 12 orang dengan kecepatan maksimal 269 kilometer per jam dengan ketahanan terbang mencapai 4,3 jam.

"Memiliki kabin yang lapang dengan pintu geser lebar cocok untuk mengangkut dan mengevakuasi korban," ungkapnya.

Kemudian, lanjut Budi, helikopter ini memiliki fenestron atau rotor belakang dalam sirip tertutup yang senyap dengan jarak pisau yang tidak sama sehingga dapat meredam tingkat kebisingan serta memiliki tingkat efisiensi tinggi.

Budi menambahkan, selain Basarnas, PTDI juga akan membuat kembali 11 unit helikopter AS365N3+Dauphin untuk TNI Angkatan Laut.

"Untuk versi militer namanya Phantom. Tahun depan kami mulai untuk TNI Angkatan laut untuk anti kapal selam. Bedanya versi militer dan sipil untuk angkatan laut, kami bongkar habis (instrumennya) karena akan diisi peralatan sonar dan lain-lain," ungkapnya.

(Baca juga: Diserahkan, Dua Heli Buatan PTDI yang Dipesan Basarnas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com