Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koran Kejujuran, Ambil Sendiri, Bayar Sendiri..

Kompas.com - 15/11/2016, 08:39 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Sebuah lapak koran yang berada di depan Depot jamu Cik Tien Jl Tunggorono, Ungaran, Kabupaten Semarang ini tergolong unik. Para pembeli mengambil sendiri koran yang dikehendaki, sedangkan uang pembayarannya tinggal dimasukkan kedalam wadah yang sudah disediakan.

Koran-koran yang dijual sudah tertata rapi di sebuah rak berwarna biru. Pada dinding rak tertulis "Koran Kejujuran, ambil sendiri, bayar sendiri dengan uang pas".

Kata-kata yang ditulis dengan huruf kapital dengan spidol berwarna hitam itu sudah mulai samar-samar terlihat. Lalu pada bagian kiri atas rak tersebut tertulis nama-nama surat kabar berikut daftar harganya.

Pada sisi kanan atas rak kembali dipertegas dengan kata-kata "Anda pasti jujur-uang masuk kotak".

Kotak yang dimaksud adalah bekas botol air kemasan yang dipotong separuh dan dipaku di bagian kiri dari rak tersebut.

"Yang punya namanya pak Andi, sering dipanggil Ambon atau Andi Ambon. Jam segini biasanya masih mengantar koran ke rumah pelanggan," kata Geger (59) seorang juru parkir di depan Depot Jamu Jago Cik Tien.

Geger mengaku tidak tahu secara persis sejak kapan Andi membuka lapak "Koran Kejujuran" ini. Bagi masyarakat yang kerap beraktivitas di Pasar Bandarjo, sudah mafhum dengan cara menjual koran ala Andi ini.

Menurut Geger, koran kejujuran ini memang benar-benar menguji kejujuran pembelinya. Karena ada saja pembeli yang nakal, yang tidak mau membayar.

"Pernah ada orang turun dari mobil sedan, ambil koran lalu menaruh uang Rp 1.500. Padahal harga korannya waktu itu Rp 2.500, karena saya tahu saya kejar orangnya," ucap dia.

Geger mengaku tidak bisa setiap saat mengawasi aktivitas para pembeli "koran kejujuran" ini lantaran dirinya sibuk mengatur parkir sepeda motor pengunjung pasar. Pun, si pemilik lapak, Andi Ambon juga tak pernah memintanya ikut mengawasi koran dagangannya.

"Pas saya lihat sendiri, pasti saya tegur. Kadang ada juga yang pura-pura baca-baca korannya dulu, setelah itu dibawa begitu saja tanpa membayar," imbuh Geger.

Sekitar pukul 07.00 WIB seorang pria berperawakan tambun turun dari ojek dengan membawa segepok koran dan beberapa tabloid. Geger lalu memberitakukan bahwa pria yang memakai kaos dan topi berwarna kuning tersebut adalah Andi Ambon.

Saat Kompas.com menyapanya, pria itu tersenyum ramah. "Nama saya Surdalis, tapi orang memanggil saya Andi Ambon. Dipanggil Ambon karena saya hitam, padahal saya aslinya dari Padang," kata Surdalis.

Pria kelahiran Sawah Lunto, 58 tahun lalu itu mengaku sudah berjualan koran di Ungaran sejak tahun 2000. Ia tinggal sebuah rumah kontrakan di kawasan Dliwang, Ungaran Barat bersama istrinya.

kompas.com/ syahrul munir seorang warga tengah memilih koran di lapak "Koran Kejujuran" milik Sudarlis (58) alias Andi Ambon di Jl Tunggorono, kawasan Pasar Bandarjo Ungaran, Selasa (15/11/2016) pagi.
Ide membuka lapak "Koran Kejujuran" ini, jelas Surdalis baru dilakukannya sejak dua tahun yang lalu. Saat itu dirinya bingung lantaran disaat ia berkeliling menjajakan koran di pasar Bandarjo, ternyata banyak pembeli yang menunggunya di tempat ia mangkal di depan depot jamu Cik Tien.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com