Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Motif Pelemparan Molotov di Wihara Singkawang

Kompas.com - 14/11/2016, 19:14 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

SINGKAWANG, KOMPAS.com - Polisi masih mengembangkan penyelidikan untuk mengetahui motif pelemparan botol yang diduga jenis bom molotov di Wihara Budi Dharma, Singkawang, Kalimantan Barat, Senin (14/11/2016) pukul 03.00 WIB.

(Baca juga Wihara di Singkawang Dilempar Botol Diduga Bom Molotov)

Kepala Polres Singkawang AKBP Sandi Alfadien Mustofa menyebutkan, dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan adanya pecahan botol dan bekas jelaga berwarna hitam di dinding wihara itu.

Menurut Sandi, botol itu berukuran kecil sejenis dengan botol kecap.

"Masih kita dalami dan pengembangan lebih lanjut, kita juga masih belum tau motif nya apa," ujar Sandi saat ditemui di Mapolda Kalbar, Senin sore.

Hingga saat ini, kata Sandi, kondisi di Singkawang kondusif dan masyarakat telah beraktivitas sepereti biasa.

"Tadi pagi juga masyarakat sudah beribadah seperti biasa di wihara itu dan pihak pengurus wihara sudah menyerahkan masalah ini kepada pihak kepolisian," kata Sandi.

Polisi sudah membentuk tim untuk langkah penyelidikan karena banyak kemungkinan yang bisa saja terjadi.

Sandi berharap masyarakat di Kota Singkawang bisa tetap tenang dan tidak terpancing dengan peristiwa ini sehingga situasi tetap bisa kondusif, terlebih menjelang pemilihan kepala daerah awal tahun 2017.

Ia belum dapat mengambil kesimpulan apa pun terkait masalah ini, termasuk dugaan keterkaitan dengan isu pemilihan kepala daerah di kota itu.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk menyaring informasi yang beredar, termasuk kabar burung melalui jejaring sosial.

"Kami harapkan netizen tidak heboh di media sosial. Tapi, polisi juga tidak pernah mengecilkan permasalahan-permasalahan sekecil apa pun," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com