Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Jerami Dibuang ke Sungai Dinilai Ikut Sebabkan Banjir di Madiun

Kompas.com - 13/11/2016, 14:52 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

MADIUN, KOMPAS.com - Masih banyaknya petani yang membuang jerami ke sungai menjadi salah satu penyebab banjir yang melanda Kabupaten Madiun dua bulan terakhir. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran petani agar tak lagi membuang jerami ke dalam sungai.

"Selain intensitas hujan yang tinggi, banjir di Kabupaten Madiun disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah. Biasanya setelah masa panen, jerami, serta potongan bambu dibuang sembarangan di sungai. Kondisi itu menghambat air yang akan masuk ke Sungai Bengawan di Desa Glonggong, Kecamatan Balerejo," kata PPK O&P SDA IIII BBWS Bengawan Solo, Wahyana, yang hadir dalam acara bersih-bersih sungai di Desa Glonggong, Kecamatan Balerejo, Sabtu (12/11/2016).

Selain itu, air dari persawahan juga ikut masuk ke Sungai Jeroan. Pada saat bersamaan, air Sungai Bengawan tinggi maka terjadi luapan ke Sungai Jeroan. Luapan dari Sungai Jeroan juga akan menimbulkan luapan di Sungai Piring dan Sungai Sono. Meluapnya air Sungai Piring dan Sono menjadikan banjir di Kota Madiun.

Bupati Madiun, Muhtarom saat membentuk Forum Peduli Sungai mengharapkan kehadiran forum akan membantu pembenahan dan pembersihan sungai. Tak hanya itu, forum dapat mensosialisasikan kepada petani agar saat panen tidak membuang jerami dan potongan bambu ke sungai.

Muhtarom mengatakan, potensi banjir di Madiun tidak separah banjir di wilayah lain. Biasanya, banjir melanda wilayahnya lalu surut dalam 2-3 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com