Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Komentar RSU Malang soal Pasien yang Lumpuh Usai Dioperasi

Kompas.com - 11/11/2016, 13:46 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Manajemen Rumah Sakit Umum (RSU) dr Saiful Anwar, Malang, melakukan klarifikasi terkait dugaan malapraktik terhadap Setiyo Aldi (12), pasien yang mengalami patah tulang karena jatuh dari motor.

Kepala Bidang Pelayanan Medis RSU Saiful Anwar, Saifullah Asmiragani, mengatakan, prosedur yang dilakukan oleh pihak rumah sakit sudah benar. Hanya, upaya operasi yang dilakukan oleh dokter yang menanganinya tidak membuahkan hasil positif.

"Apa yang dikerjakan sudah sesuai prosedur. Memang tidak semua cedera itu bisa sembuh 100 persen," katanya dalam konferensi pers di RSU dr Saiful Anwar, Jumat (11/11/2016).

Baca juga: Kaki Kiri Aldi Lumpuh dan Membusuk Usai Dioperasi

Dia menjelaskan, kasus itu bermula saat pasien mengalami patah tulang di bagian kaki kiri pada 10 Juni lalu. Pihak rumah sakit lalu melakukan pengecekan dan menemukan dua luka patah tulang di bawah lutut.

Ketika itu, kondisinya masih bagus. Namun, tidak lama kemudian, pasien mengalami penurunan klinis hingga kadar oksigennya mencapai angka di bawah normal, yaitu 85 hingga 88 persen. Adapun kadar oksigen yang normal harus antara 95 dan 100 persen.

"Sebelum kami lakukan sesuatu, terjadi penurunan klinis," ujarnya.

Pihak rumah sakit lalu melakukan eksplorasi dengan membedah luka itu. Hasilnya, ditemukan ada pembuluh darah yang rusak akibat patah tulang. Sayang, upaya dokter untuk menyambung kembali pembuluh darah yang rusak itu tidak berhasil.

"Setelah penyambungan pembuluh darah dilakukan, hasilnya tidak menggembirakan," ujarnya.

Pihak rumah sakit kembali melakukan upaya penyembuhan dengan operasi kedua. Sayang, pembuluh darah itu sudah tidak bisa dikembalikan seperti semula.

"Setelah dua kali dilakukan tindakan, sepertinya kakinya tidak bisa diselamatkan," ujarnya.

Menurut Saifullah, kerusakan pada pembuluh darah yang terjepit lebih luas, dan lebih sulit disambung kembali ketimbang pembuluh darah yang putus.

Direktur RSUD dr Saiful Anwar, Restu Kurnia, mengatakan, tidak ditemukan adanya kesalahan prosedur pada dokter yang menangani hal ini.

"Semua yang dikerjakan sudah sesuai dengan SOP. Kita sudah melihat semua," katanya.

Selain itu, dokter yang menangani pasien tersebut merupakan dokter ahli yang dimiliki rumah sakit.

"Kami sudah berusaha maksimal, semua sudah dokter ahlinya yang mengerjakan," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com