Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tolikara dan Lanny Jaya Belum Rasakan BBM Satu Harga

Kompas.com - 09/11/2016, 16:55 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Warga di Tolikara dan Lanny Jaya belum dapat merasakan implementasi kebijakan BBM satu harga. Mereka masih membeli BBM jenis solar dan bensin dengan harga eceran yang sangat mahal.

Padahal, Presiden Joko Widodo telah menetapkan kebijakan satu harga BBM dalam kunjungan kerja ke Yahukimo pada 18 Oktober 2016 lalu.Dalam kebijakan ini, bensin bersubsidi dijual di Agen Penyalur Minyak Solar (APMS) seharga Rp 6.450 per liter, sedangkan solar Rp 5.150 per liter.

Kepala Bagian Humas dan Protokoler Pemerintah Kabupaten Tolikara, Derwes Jikwa, saat dihubungi dari Jayapura, Rabu (9/11/2016), menuturkan, warga masih membeli BBM dengan harga eceran karena APMS belum beroperasi hingga kini.

“Saat ini harga bensin yang dijual secara eceran di Karubaga, Ibukota Tolikara, mencapai Rp 25.000 per liter dan solar Rp 30.000 per liter,” tutur Derwes.

Ia pun mengungkapkan, harga BBM secara eceran di distrik yang jauh dari Karubaga juga sangat mahal. Misalnya di Distrik Kanggime dan Distrik Bokondini, harga bensin mencapai Rp 50.000 per liter dan solar mencapai Rp 60.000 per liter.

Tingginya harga BBM di Tolikara berpengaruh pada penjualan harga barang kebutuhan pokok. Misalnya harga gula per kilogram mencapai Rp 30.000 dan minyak goreng kemasan lima liter seharga Rp 150.000.

“Masyarakat Tolikara berharap kebijakan satu harga yang ditetapkan Presiden Joko Widodo segera terealisasi. Sebab, Warga tak mampu membeli barang kebutuhan pokok dengan harga yang mahal,” ucap Derwes.

Sementara di Lanny Jaya, harga bensin dan solar yang dijual secara eceran seharga Rp 25.000 per liter. Di Tiom, Ibukota Lanny Jaya, telah memiliki satu APMS. Namun, pasokan BBB yang dijual pihak APMS dengan harga subsisi sangat terbatas sehingga tak dapat digunakan seluruh warga.

“Tingginya harga BBM di Tiom karena masih dipasok dari wilayah Wamena dengan menggunakan transportasi darat,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya Christian Sohilait.

General Manajer Pertamina Marketing Operation VIII Papua dan Papua Barat Eldy Henry ketika dikonfirmasi mengakui, pesawat Air Tractor yang mengangkut BBM belum dapat memasuki Karubaga karena masalah keamanan terkait pelaksanaan tahapan pilkada di sana.

“Kami akan mengupayakan pengiriman BBM ke Karubaga dalam waktu dekat. Untuk Lanny Jaya, kami akan mempertimbangkan untuk pengiriman menggunakan Air Tractor setelah survei ke sana,” kata Eldy.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com